Selasa, 20 September 2016

KONSEP DASAR PTK

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research. PTK diindonesia mulai disosialisasikan dan diuji  coba  laksanakan tahun 1998 oleh para guru SLTP dan MTs melalui dukungan dana dunia loan 4042-IND,4062-IND,dan 40 95-IND melalui proyek perluasan dan peningkatan mutu SLTP.
Dalam satu kelompok penelitian , masalah yang dipecahkan disamakan agar diskusi mingguan antar guru peneliti berlangsung lebih mudah.sebenarnya merupakan ciri khas dari Collaborative Classroom Action Research (CCAR), dimana peneliti mempunyai teman untuk berdiskusi selama melakukan penelitian. Tidak jarang peneliti yang tidak sadar akan masalah yang sedang diteliti atau kehilangan masalah diperjalanan. Pada tahun kedua cara itu masih dipertahankan tetapi lebih dimantapkan, dan jumlah gugus diperbanyak, dan pada tahun ketiga dilakukan modifikasi  jumlah anggota per gugus diperkecil dan ada seorang guru yang berfungsi sebagai mentor pembimbing empat atu lima orang anggota.
Ada variasi kepemimpinan kelompok PTK yang pertama yaitu variasi pertama adalah guru inti atau instruktur yang memimpin kelompok PTK, kegiatannya dititik beratkan pada Pembina contoh melakukan penelitian yang baik, variasi kedua adalah kepala sekolah yang memimpin kelompok PTK, kegiatannya ditiitk beratkan pada masalah manajemen. Pengalaman variasi kedua tersebut cenderung lebih efektif dari yang variasi pertama. Hasil PTK telah dipresentasikan berturut-turut dalam tiga simposium guru tingkat nasional yang dikoordinasikan oleh proyek pusat Jakarta. PTK telah menjadi bagian yang penting dari pekerjaan guru atau dosen, PTK sangat bermanfaat dalam kerangka peningkatan kualitas pembelajaran yang muaranya berada pada peningkatan kualitas hasil belajar.
Bagi pendidik melaksanakan PTK tidaklah terlalu sulit karena mereka terbiasa menemukan masalah-masalah dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan adanya PTK guru dapat menerapkan hasil temuannya sendiri atau temuan guru lain atau latar penelitiannya mirip dengan setting kelasnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian PTK?
2.      Bagaimana Karakteristik PTK?
3.      Apa Saja Prinsip-Prinsip PTK?
4.      Apa Tujuan PTK?
5.      Bagaimana Makna Penelitian Bagi Guru ?

C.    Tujuan Pembahasan Masalah
1.      Untuk Mengetahui Apa pengertian dari PTK
2.      Untuk Mengetahui Bagaimana Karateristik dalam PTK
3.      Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip-Prinsip PTK
4.      Untuk Mngetahui Apa Tujuan dari PTK 
5.      Untuk Mengetahui Makna Penelitian Bagi Guru

D.    Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian, karakteristik, prinsip-prinsip, tujuan, dan makna penelitian bagi guru pada penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB II 
PEMBAHSAN
A.    Pengertian PTK
Penelitian didefinisikan menurut sudut pandang yang berbeda, diantaranya bahwa penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan , mencatat dan menganalisa masalah, sebagai suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat dari pada kejadian atau keadaan-keadaan dengan mkasud untuk menetapkan faktor-faktor pokokyang menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.hakikat penelitian yaitu:
1.      Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan perinsip-prinsip untuk proses penelitian menemukan, mengembangkan , dan menguji kebenaran.
2.      Dengan cara kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data informasi keterangan
3.      Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis, dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiyah.[1]
Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan semakin mantapnya psikologi kognitif yang mengedepankan aspek konstruktivisme, para guru tidak lagi dianggap sekedar sebagai penerima pembaharuan yang diturunkan dari atas, tetapi guru bertanggung jawab dan berperan aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran yang dikelolanya. Latar belakang itulah yang melahirkan konsep PTK.[2]
Iatilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action reseach dalam bahasa inggris. Beberapa istilah lain yang sama-sama diterjemahkan dari kata action research, adalah riset aksi, kaji tindak, dan riset tindakan, penelitian tindakan ini diciptakan oleh Kurt lewin, sesorang sosiolog Amerika yang bekerja pada proyek-proyek kemasyarakatan yang yang berkenan dengan integrasi dan keadilan sosial dan keadilan sosial diberbagai bidang seperti perumahan dan ketenagakerjaan. Karena dilaksanakan dikelas, maka penelitian tindakan kelas  (PTK). Dalam beberapa literatur bahasa inggris, PTK memiliki beberapa nama yang berbeda meskipun konsepnya sama.
Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses pembelajaran yang terjadi dikelas, bukan pada instrumen input kelas (Silabus, RPP, Materi, dan lain-lain)ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengkaji mengenai hal-hal  yang terjadi didalam kelas, makna kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik (siswa) yang sedang belajar yang tidak hanya terbatas didalam ruangan tertutup saja, tetapi dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata, praktik dilaboratorium, dibengkel, dirumah, atau ditempat lain, atau ketika siswa sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik dirumah, disekolah atau tempat lain.[3]
Menurut Arikunto PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Dan kelas adalah tempat di mana sekolompok siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang sama. Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu atau dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara professional sehingga diperoleh peningkatan pemahaman atau kualitas atau target yang telah ditentukan.[4]
Sedangkan menurut Suyanto secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami guru. PTK merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau dengan perbandingan dari guru lain. [5]
Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research(CAR), yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Classroom action researchdiawali dari istilah action research.  Untuk mempermudah memahami pengertian PTK maka berikut akan diuraikan pengertian tiga unsur atau konsep yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas yakni :
1.      Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah
2.      Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitass proses belajar mengajar.
3.      Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.[6]
PTK meliputi tiga kata yaitu “penelitian, tindakan, dan kelas” penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam gerak kegiatan yang dilaukan dengan tujuan tertentu yang dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanannya berbentuk rangkaian periode/ siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa/mahasiswa yang dalam waktu yang lama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru/dosen yang sama.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas, penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset tindakan” yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan dalam PTK ditemukan beberapa difinisi yaitu:
1.      Hopkins PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan dengan tindakan substanstif, suatu tindakan yang dialakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang untukmemahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
2.      Rapoport PTK adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
3.      Kemmis PTK adalah sebuah bentuk inquiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu termasuk pendidikan.
4.      Ebbutt PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran.
5.      Elliott PTK adalah kajian dari sebuah situasi sosial, dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi social tersebuat.
6.      Arikuntolo PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
7.      Kuandar PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya.[7]
Menurut Bahri penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik. Dari beberapa definisi seperti yang telah dikemukakan dimuka maka ciri utama dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia nyata.[8]
Dalam pengertian tindakan terkandung sebuah kata yang menunjukkan adanya kegiatan yaitu tindakan.tujuan untuk keberhasilan siswa dalam belajar yang tidak menggunakan tindakan pembelajaran sehari-hari,beberapa contoh gambaran penyajian PTK yaitu : dalam pembelajaran umurnya, guru masih menggunakan metode ceramah, yaitu menyampaikam meteri ajar hanya dengan melisankan terus menerus.dalam penelitian pembelajaran melalui penelitian tindakan, guru buakn memberikan siswa hanya mendengarkan secara pasif,melainkan meyuruh siswa untuk menanggapi apa yang disampaikan guru, inilah yang dimaksud dengan tindakan.[9]
Sementara frence dan bell mendefinisikan penelitian tindakan dari dua segi yaitu:
1.      Penelitian tindakan adalah pengumpulan data penelitian yang dilakukan secara sistematis tentang suatu system yang sedang berjalan dan sehubungan dengan tujuan atau kebutuhanberdasarkan data atau hipotesis dan menilai hasil tindakan dengan mengumpulkan banyak data.
2.      Penelitian tindakan adalah aplikasi penelitian ilmiah untuk menemukan fakta dan eksperimentasi masalah masalah praktis yang membutuhkan fakta solusi dan melibatkan kolaborasi dan kerjasama ilmuwan, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan.
Berdasarkan definesi diatas merujuk pada suatu pengertian, bahwa penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif yang dilakukan oleh seseorang secara individual atau kolektif yang bertuuan untuk mengubah atau memperbaiki berbagai hal tentang permasalahan yang mendesak dalam suatu komunitas atau kelompok.
Dalam pengembangan, penelitian tindakan (action research), sebagai salah satu metode penelitian dalam ilmu-ilmu social, ilmu humaniora dan ilmu-ilmu alam merambah dalam dunia pendidikan hal ini sebagai upaya untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam pembelajaran. Pelaku pendidikan utama dalam hal ini adalah guru, dimana dengan peranannya pada proses pembelajaran akan menentukan pencapaian hasil belajar.
A.Suhaenah suparno mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai salah satu cara mengembangkan profesionalitas guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerja sendiri dan penyusunan rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.
Kisyani pada pelatihan PTK mendefinisikan classroom action research sebagai action research yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah sampai masalah itu terselesaikan.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.PTK adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan pembelajaran yang diberikan tindakan yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas, dalam makna spesifik yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga. [10]

Perbedaan antara penelitian tindakan formal dengan PTK
Penelitian Formal
PTK
·         Dilakukan oleh orang luar
·         Dilakukan oleh guru/ dosen
·         Sampel harus representatif
·         Kerepresenttatifan sampel tidak diperhatikan
·         Instrument harus valid dan reliabel
·         Instrument yang valid dan reliable tidak diperhatikan
·         Menurut penggunaan analisis statistik
·         Tidak menggunakan analisis statistikm yang rumit
·         Mempersyaratkan hipotesis
·         Tidak selalu menggunakan hipotesis
·         Mengembangkan atau menguji teori
·         Tindakanmengembangkan teori, namun mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan prosuk pembelajaran agar lebih efektif dan optimal.
·         Bersifat unifersal, hasilnya dapat digeneralisasi.
·         Bersifat situasional atau kontekstual artinya hanya berlaku untuk settingtertentu dan hasilnya tidak serta merata dapat diberlakukan dalam setting yang lain
·         Tidak memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung
·         Memperbaiki praktikpembelajaran secara langsung.
Dari tebel table diatas dapat ditemukan sifat-sifat PTK yang formal lainnya menurut Nattawidjaja yaitu:
1.      PTK merpakan penelitian yang dirancang dn dilaksanakandidalam settin (ruang kelas) tertentu.
2.      PTK bertujuan mencari pemecahan praktis atas permasalahan yang bersifat local dan mencari car untuk meningkatkan kualitas suatu system dalam setting tertentu yang juga bersifat local.
3.      PTK terdiri atas siklus-siklus yang masing-masing meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
4.      PTK cenderung bersifat partisipasif.
5.      PTK bersifat reflektif, artinya kemampuan peneliti reflektif terhadap proses dan hasil tindakan merupakan bagian penting dalam setiap siklus.[11]
B.     Karakteristik PTK
Menurut suyono PTK memiliki karakteristik sebgai berikut:
1.      Masalah pada PTK muncul dari kesadaran pada diri guru, yang harus diperbaiki dengan prakarsa perbaikan dari guru itu sendiri bukan oleh orang luar.dan PTK berfokus pada masalah praktis bukan problem teoritis.
2.      PTK merupakan penelitian yang dialkukan melalui refleksi diri  (self reflective inquiry).
3.      PTK dilakukan didalam kelas, dengan perlunya interaksi antara guru dan siswa.
4.      PTK bertujuan untuk memperbaiki prose pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama PTK dilakukan.
5.      PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesionalisme guru, untuk berfikir kritis dan sistematis.
Menurut Richart Winter ada enam karateristik PTK yaitu :
1.      Kritik refleksi adalah adanya uapaya terhadap hasil observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi.
2.      Kritik dialektis penelitian bersedia melakukan kritik terhadap fenomena yang ditelitinya, dan melakukan pemeriksaan terhadap  konteks hubungan secara menyeluruh dan struktur kontradiksi internal.
3.      Kolaboratif ialah bentuk kerja sama atau kolaborasi diantara para anggota situasi dan kondisi suatu proses dapat berlangsung,berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap kolabolator.
4.      Resiko diharapkan dan dituntut agar peneliti berani mengambil resiko terutama pada waktu proses penelitian berlangsung.
5.      Susunan jamak bahwa pandangan fenomena yang diteliti harus mencakup semua komponen pokok supaya bersifat komprehensif.
6.      Internalisasi Teori dan Praktik merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling bergantung, dan keduanya berfungsi untuk mendukung tranformasi.[12]
Dari sudut pandang tipologi, action research termasuk dalam kelompok penelitian kualitatif walupun data yang dikumpulkan bisa bersifat kuantitatif.penelitian pada umumnya yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum general, action research bertujuan untuk memperbaiki kinerja. Sementara Arifin merujuk pada pendapatdari para ahli menyimpulkan tujuh karakter yang dimiliki oelh PTK yaitu:
1.      Startegi penelitian kualitatif dengan model konstuktivis, yang digunakan untuk mendeskripsikan pengambilan keputusan secara kritis berdasarkan rekaman,evaluasi dan hasil tindakan.
2.      Bersifat siklus dan sikuensional artinya PTK sifatnya berulang-ulang, dari tujuan, pengamatan, dan perencanaan.
3.      Bersifat longitudinal artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu secara continew untuk memperoleh data yang diperlukan.
4.      Bersifat particular-spesifik, artinya hasil PTK tidak dimaksudkan dalil, teori atu hipotesisyang berlaku untuk semua situasi.
5.      Bersifat partisipatoris artinya PTK tidak hanya diarahkan pada uoaya perubahan car belajar siswa tetapi guru juga harus lebih baik (berkualitas).
6.      Bersifat kolaboratif atau kooperatifproses PTK selalu terjadi kerja sama antara guru atau antar peneliti atau dengan pihak-pihak yang terkait.
7.      Bertujuan mngubah keadaan nyata sehari-hari dikelas proses PTK diarahkan pada upaya mngubah proses pembelajaran dikelas yang lebih baik, bukan untuk menemukan teori baru atau menguji teori.[13]
Karakteristik PTK dijabarkan sebagai berikut:
1.      Maslah PTK berawal dari guru permasalahan praktis yang dihayati oleh guru sebagai pelaku pemebelajaran dikelanya ketika dia mengajar, dan guru berusaha untuk mengatasi masalah dengan penelitian PTK.
2.      Tujuan PTK adalah memperbaiki pelajaran dengan PTK guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih aktif.
3.      PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif guru tidak harus sendiriandalam upaya memperbaiki praktik pembelajaran dikelas.
4.      PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas, tindakan-tindakan dapat berupa menggunakan metode pembelajaran tertentu, penerapan strategi pembelajaran pemakaian media dan sumber belajar jenis pengelolaan kelas.
5.      PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan, membuktiakan apakah suatu teori pembelajaran dapat diterapkan dengan baikatau tidak dikelas.[14]
Menurut IGAK Wardanai dan Kuswaya Wihardit terdapat beberapa karakteristik Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:
1.      Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dulakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkataan lain, guru merasa bahwa ada sesuatu yang harus di perbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan diprakarsai dari dalam guru sendiri, bukan oleh orang luar.
2.      Self reflektif inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling esensial. Untuk melakukan refleksi, guru berusaha bertanya pada diri sendiri, misalnya dengan mengajukan pertanyaan.[15]
C.    Prinsip - Prinsip PTK
Merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas, maka pelaksanaannya tidak boleh mengganggu guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari berikut prinsip-prinsip pelaksanaan PTK bagi guru yaitu:
1.      Tugas utama guru adalah mengajar pelaksanaan PTK tidak boleh menggangu tugas mengajar guru.
2.      Metode mengumpulkan data yang digunakan dalam PTK jangan sampai menyita waktu guru.
3.      Metodologi yang digunakan dalam PTK khusus memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan hipotesis yang dapat diandalkan dan mengembangkan strategi yang cocok dengan kondisi kelas tempat guru mengajar.
4.      Masalah yang menjadi tema penelitian hendaknya masalah yang berakar dari kelas dan cukup signifikan untuk dipecahkan melalui PTK.
5.      Sejauh mungkin PTK hendaknya dikembangkan kearah penelitian dalam ruang lingkup sekolah.[16]
Sedangkan Menurut Hopkins ada enam prinsip dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu:
1.      PTK tidak mengganggu kegiatan guru mengajar di kelas. Pekerjaan utama seorang guru adalah mengajar, sehingga dalam melakukan penelitian tindakan kelas seyogyanya tidak berpengaruh pada komitmennya sebagai pengajar. Ada tiga kunci utama yang harus diperhatikan, pertama guru harus menggunakan berbagai pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalam menemukan jalan keluar jika pada awal penelitian didapatkan hasil yang kurang maksimal. Kedua interaksi siklus yang terjadi harus mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan. Ketiga, acuan pelaksanaan tiap siklus harus berdasarkan pada tahap perancangan bukan pada kejenuhan informasi.
2.      Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Dengan kata lain, sejauh mungkin harus menggunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru sementara ia tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh.
3.      Metode yang digunakan harus bersifat andal (reliabel), sehingga guru dapat mengidentifikasikan serta merumuskan hipotesis dengan penuh keyakinan. Pada dasarnya, penelitian ini memperbolehkan “kelonggaran-kelonggaran” namun penerapan asas-asas dasar telaah taat kaidah tetap harus diperhatikan.
4.      Peneliti adalah guru dan untuk kepentingan guru yang bersangkutan. Jadi masalah penelitian diusahakan berupa masalah yang merisaukan dan bertitik tolak dari tanggung jawab profesionalnya, hal ini bertujuan agar guru tersebut memiliki komitmen terhadap pengembangan profesinya.
5.      Konsisten dengan prosedur dan etika. Dalam penyelenggaraan penelitian tindakan kelas, guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Prakarsa penelitian harus diketahui oleh pimpinan lembaga, disosialisasikan kepada rekan-rekan serta dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
6.      Menggunakan wawasan yang lebih luas daripada perspektif kelas. Meskipun kelas merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan penelitian sejauh mungkin harus menggunakan wawasan yang lebih luas dari tindakan perspektif, tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas atau pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.[17]
Penelitian memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian tindakan, perlu kiranya difahami bersama beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi berminat dan akan melkukan penelitian tindakan. Adapun prinsip-prinsip dimaksud sebagai berikut
1.      Kegiatan nyata dalam situasi rutin 
2.      Kesadaran diri untuk memperoleh kinerja
3.      SWOT sebagai dasar berpajak
4.      Upaya empiris dan sistematis
5.      Prinsip smartdalam perencanaan[18]
D.    Tujuan PTK
Berdasarkan karakteristik maka tujuan pelaksanaan PTK adalah dalam rangka memperbaiki cara-cara mengajar melalui penerapan metode baru atau tindakan baru yang ditemukan dan diyakini karena metode baru telah diuji ternyata efektif meningkatkan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. Tujuan akhir PTK akan menghasilkan peningkatan kualitas proses maupun kualitas hasil belajar siswa, dengan memperbaiki cara-cara mengajarnya, secara lengkap tujuan PTK adalah:
1.      Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi mencapai tujuan pembelajaran yang bermutu.
2.      Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan guru
3.      Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatsi masalah pembelajaran dikelas agar pembelajaran bermutu.
4.      Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan  membuatkeputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
5.      Mengekplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
6.      Mencoba gagasan, pikiran, kiat, cara,  dan strategi baru dalam pembeajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
7.      Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.[19]
PTK dikembangkan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran secara keseimbangan, dengan demikian tujuan PTK adalah untuk memecahkan masalah, memperbaiki kondisi, mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran, peningkatan dan perbaikan antara lain yaitu:
1.      Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa disekolah
2.      Terhadap mutu proses pembelajaran dikelas
3.      Terhadap kualitas pengguna media alat bantu belajar, dan suber belajar lainnya
4.      Terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
5.      Terhadap masalah-masalah pendidikan anak disekolah
6.      Terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa disekolah.[20]
PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran disekolah. PTK akan mendorong guru untuk memikirkan apa yang akan mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya, mereka akan kritis terhadap apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori-teori yang muluk-muluk dan bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar peneliti yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.[21]
Sedangkan dalam bukunya Kunandar disebutkan bahwa tujuan penelitian tindakan Kelas adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
2.      Peningkatan kualitas praktik pembeljaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
3.      Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran
4.      Sebagai alat training in-service,yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
5.      Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap system pembelajaran yang berkelanjutanyang biasanya menghambat inovasi dan perubahan
6.      Peningkatan hasil mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembeljaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis ketrampilan dan menningktkan motivasi belajar siswa
7.      Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan
8.      Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga situnjukkan untuk meningkatkan efisiensi peemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.[22]
E.     Makna Penelitian Bagi Guru
Ada tiga komponen yang harus menjadi sasaran utama PTK, yaitu siswa/pembelajaran, guru dan skolah. komponen itulah yang akan menerima manfaat dari PTK.
1.      Manfaat bagi siswa dan pembelajaran Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain) akan dengan cepat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kelasalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan haisl belajar siswa. Kuduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK.
2.      Manfaat bagi guru Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
a.       Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya
b.      Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara professional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
c.       Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
d.      Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis kinerjanya sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan dan mengembangkan alternative masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. [23]
Akan diperoleh banyak manfaat dengan  dilakukannya penelitian tindakan kelas. Hal itu antara  lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan atau pembelajaran di kelas. Kemanfaatan yang terkait dengan komponen  pembelajaran antara lain mencakup:
1.      Inovasi pembelajaran
Guru perlu selalu mencoba untuk  mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan  kelasnya.  Guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke  tahun.
2.      Pengembangan kurikulum  di  tingkat  sekolah dan di tingkat kelas.
pengembangan kurikulum, dalam kaitan dengan peran guru sebagai pengembang kurikulum, penelitian tindakan kelas  juga dapat dimanfaatkan secara efektif oleh guru. Guru kelas juga harus bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum dalam sekolah  dan atau  kelas. Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada level kelas, penelitian tindakan kelas akan sangat bermanfaat jika digunakan  sebagai salah satu sumber masukan. Hal ini menjadi yang akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan,  dan pengajaran.
3.      Peningkatan profesionalisme guru.
profesionalisme guru dalam proses pembelajaran, memiliki manfaat yang  sangat penting.  Guru yang profesional tentu tidak enggan melakukan  perubahan-perubahan dalam praktek pembelajarannya sesuai dengan kondisi  kelasnya. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas, dan kemudian meningkatkannya  menuju  ke arah perbaikan-perbaikan  secara  profesional.[24]
Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
                                                            1.      Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.   Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena Ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang dikelolanya.
                                                            2.      Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri, dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya sebagai seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
                                                            3.      Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.Guru  tidak  hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik-praktik pembelajaran.
                                                            4.      Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri,  melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri di  dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan, dan tantangan pembelajaran dan  pendidikan masa  depan, dan  mengembangkan alternatif pemecahan masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. [25]

 BAB III 
PENUTUP
A.Kesimpulan
Tindakan kelas merupakan suatu bentuk dari penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktikpraktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara professional, dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar, bagaimana tujuan itu dapat di capai ? Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, fokus penelitian penelitian tindakan kelas terletak pada tindakantindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi.
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai karakteristik tersendiri jika dibangdingkan dengan penelitian-penelitian lain pada umumnya. Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Guru merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan di dalam
2.      kellasnya
3.      Refleksi Diri
4.      Kolaboratif
5.      Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di dalam kelas
6.      Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran secara terus menerus.
Tiga komponen yang akan menerima manfaat dari PTK.
1.  Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
2.  Manfaat bagi guru
3.  Manfaat bagi sekolah

Menurut Hopkins ada enam prinsip dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu:
1.      PTK tidak mengganggu kegiatan guru mengajar di kelas.
2.      Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru.
3.      Metode yang digunakan harus bersifat andal (reliabel).
4.      Peneliti adalah guru dan untuk kepentingan guru yang bersangkutan.
5.      Konsisten dengan prosedur dan etika.
6.      Menggunakan wawasan yang lebih luas daripada perspektif kelas.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan meningkatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Prosedur PTK dilaksanakan dengan 4 kegiatan utama atau tahapan yaitu Plan (perencanaan). Action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).
B. Saran
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan saya, untuk itu kritik dan saran amat kami harapkan.







[1] Trianto, panduan lengkap penelitian tindakan kelas  teori dan praktik , (Jakarta : prestasi pustakarya, 2012) hal: 11
[2] As’adie, Basuki. Desain Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas. (Ponorogo:
STAIN Ponorogo Press.2009) hal: 2
[3] Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta, Rreferensi : 2013)  hal: 3-4
[4] Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta : Diva Press.2012) hal :18

[5] Tahir, Muh., Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makassar : Universitas
Muhammadiyah Makassar.2012) . hal : 77
[6] Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2011), hal.45

[7] Ibid,, Ekawarna hal: 5
[8] Bahri, Aliem. Penelitian Tindakan Kelas. Makassar : Universitas Muhammadiyah
Makassar. 2012) hal: 8
[9] Suharsimi Arikuntolo, penelitian tindakan kelas. (Jakarta: Bumi Aksara:2015)  hal: 5-6
[10] Ibid,,, Trianto, Hal:14-16
[11] Ibid,,, Ekawarna, hal: 7-8

[12] Ibid,,, Ekawarna, hal: 9-12
[13] Ibid,,, Triono, hal: 19-22
[14] Ibid,,, Masnur Muslich, hal: 12-15
[15] Wardhani, IGAK dan Wihardit, Kuswaya, Penelitian Tindakan Kelas . (Jakarta: Universitas Terbuka.2014) https://belajarmengirfan.wordpress.com/  diakses pada tanggal 18 September 2016
[16] Ibid,, Ekawarna, hal: 22-23
[17] Aqib, Zainal. Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: Cv. Yrama Widya.2006) hal:17
[18] Ibid,,, Suharsimi Arikuntolo dkk. Hal:9-13
[19] Ibid,, Ekawarna, hal: 12-14
[20] Ibid,,, Triono, hal: 18
[21] Masnur  Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research). (Jakarta:Bumi Aksara. 2012). Hal: 10
[22] Kunandar. Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.2008) hal: 6
[23] Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-
Contohnya, (Yogyakarta : Gava Media.2011). hal : 18
[24] Navel Oktaviandy. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Dalam https://navelmangelep.wordpress.com/  diakses pada tanggal 20 September 2016
[25] Ridho. Manfaat Penelitian Tindakan kelas. Dalam http://ridhofkip.blogspot.co.id  diakses pada tanggal 20 September 2016