AKU DAN DODIT
Karya "Dewan Putra"
Suatu pagi sebelum masuk kelas…, aku, dodit
dan kawan-kawanku berbincang bincang mengenai mata pelajaran Bahasa Inggris
yang diajarkan oleh guru baru dikelas kami. Seperti biasanya pada hari itu
suasana didalam kelas ribut penuh dengan canda tawa sembari menunggu guru masuk
kelas.
Tidak lama kemudian datanglah pak guru
masuk dalam ruang kelas kami, seketika itu murid-murid langsung terdiam dan
mengambil posisinya masing-masing kembali ke tempat mejanya, kemudian serentak
mengucapkan salam secara bersama-sama. Setelah itu pak guru memperkenalkan
dirinya dan memulai pelajaran.
Guru : “Work” artinya kerja, kalau
“Working” artinya bekerja, paham anak- anak ??
Murid2 : Paham pak…!!!!!!
Guru : Sekarang kalian cari kata yang lain.
Mulai dari Alin
Alin : “Sing” artinya nyanyi, jadi
“Singing” artinya bernyanyi
Guru : pinterrrr…, sekarang dodit
Dodit : “Song” artinya lagu. Jadi “Songong”
artinya belagu! (sambil tertawa tipis)
Haduh memang temanku yang satu ini memang
belagu…. Hufft. Mungkin karena guru baru jadi pak guru hanya diam dan sedikit
kesal. Tidak sampai disitu kejahilan kami, sewaktu ice breaking kami disuruh
bernyanyi cicak didinding dengan menggunakan Bahasa Inggris…., Aku dan dodit
ribut sendiri dan akhirnya aku disuruh pak guru bernyanyi sendiri. Karena masih
tidak bisa, aku disuruh pak guru bernyanyi dengan berbahasa Indonesia.
Guru : Kamu bapak hukum
bernyanyi sendiri!!
Aku : Cicak cicak di dinding… ( dengan
suara kecil )
Guru : nyanyinya dibesarin dikit!!!
Aku : Tokek tokek di dinding….,
Guru : Bukan hewannya yang dibesarin, tapi
suaranya …. !!!!
Aku : Kalau besarin suara mendingan aku
adzan pak
Guru : (kesal, marah) ya sudah adzan saja
kamu
Aku : Allahuakbar 2x……,
Guru : besarin lagi suaranya !
Aku : gak ada lagi pak yang lebih besar
dari Allah. Allah maha besar pak !!
Guru : (sekali lagi pak guru kesal) YA
SUDAH ALLAH MAHA BESAR, TAPI NILAIMU KECIIIILLLL…,(dengan nada tinggi)
Aku : yang dibesarin itu nilai saya pak
bukan suara bapak
Guru : haduuhh.., baru sehari..
Waktupun cepat berlalu, bel tanda pulang
telah berbunyi dan kami pun pulang, pak guru dengan kekesalannya dan kami
dengan keceriaan seperti tidak berdosa hehehe. Kemudian kami pulang dengan
jalan kaki, karena habis hujan jalanan menjadi becek. Tiba-tiba ada sepeda
motor yang datang dari arah belakang dan CrOOttt…, kami pun kecipratan.
Dodit : Sialan.., hei kemari loe nanti aku
hajar!!
Pemuda :( sambil memutar motor dan
mendekati kami) Apa kamu bilang tadi???
Dodit : Aku hajar kamu nanti…
Pemuda : Coba hajar aku sekarang…,
Ayo..(sambil marah-marah)
Dodit :(gugup campur takut) kan aku bilang
nanti bukan sekarang..,
Kabuuurrr…, teriak kami, mungkin ini adalah
karma kami karena telah tidak sopan dengan pak guru. Ya inilah cerita dari saya
(humor adalah tragedy dari masa lalu) Hehehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar