Hadist-Hadist Bukhori Muslim
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Neraka tertutup oleh
berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan surga tertutup oleh berbagai
kesukaran dan keberatan (Bukhori Muslim)
- Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Yang mengikuti mayyit ada
tiga keluarga, kekayaan dan amalnya maka yang dua kembali yaitu keluarga
dan kekayaannya dan tetap tinggal padanya yang satu yaitu amal perbuatannya
(Bukhori Muslim)
- Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang mengambil hak
orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi
(Bukhori Muslim) hingga tujuh petala bumi.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Amr bin al-Ash r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Seorang Muslim adalah yang dapat selamat sekalian orang Muslim dari
gangguan lidah dan tangannya. Seorang Muhajir adalah orang yang
meninggalkan Semua larangan Allah (bukhori Muslim)
- Dari
Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Aku berdiri di
muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah
orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh
perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan
masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba
kudapatkan kebanyakan yang masuk kedalamnya adalah orang-orang perempuan(
Bukhori Muslim)
- Dari
Anas r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rasulullah saw, “Bilakah
hari kiamat?” Rasulullah saw menjawab, “Apakah bekalmu untuk menghadapinya?”
Ia menjawabnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka Rasulullah saw
bersabda, “Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau cintai (bukhori
Muslim)
- Dari
Abdullah bin Mas’ud ra meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah
saw tentang perbuatan apa yang paling disukai Allah Ta’ala. Rasulullah
menjawab, “Menjalankan shalat pada waktu yang ditetapkan.” Saya bertanya,
“Dan sesudah itu?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang tua.” Saya
bertanya, “Dan sesudah itu?”u menjawab,
“berjihad dijalan Allah.” (Bukhori Muslim)
- Dari
Umar ra. dan Aisyah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Jibril selalu memperingatkanku tentang hak-hak tetangga sehingga
aku cenderung percaya bahwa ia bisa-bisa akan memberi mereka bahkan
hak-hak warisan (Bukhori Muslim)
- Dari
Abu Bakar ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak usahkan
aku menceritakan tentang dosa terburuk?” Kami berkata, “Katakanlah, ya
Rasulullah!” Rasulullah saw bersabda, “Menyekutukan seseorang dengan Allah
dan tidak patuh terhadap orang tua.” Rasulullah saw sedang bersandar
kemudian duduk tegak seraya bersabda, “Hati-hatilah dari berkata dusta.”
Beliau terus mengulang-ulangi perkataan beliau itu sehingga kami memohon
agar berkenan menghentikannya.
(Bukhari) - Dari
Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah
mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bangunan Islam itu atas lima perkara
Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu
Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke
Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abi Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah
berkata: “Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai
saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibni Mas’ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: “Tidak halal
darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara:
Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan
agamanya, memisahkan diri dari jama’ah (murtad).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa (Abdullah) bin Qais al-asy’ary r.a. berkata: Rasulullah saw
ditanya mengenai orang-orang yang berperang karena keberanian, karena
kebangsaan atau karena kedudukan manakah diantara semua itu yang disebut
fisabilillah? Rasulullah saw menjawab, “Siapa yang berperang semata-mata
untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) maka itulah fisabilillah”.
(Bukhori Muslim)
- Dari
Abu Bakrah (Nufa’i) bin al Harits ats Tsaqafy berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Apabila dua orang Muslim berhadapan dengan pedang masing-masing
maka pembunuh dan terbunuh keduanya sama-sama masuk neraka. Abu Bakrah
bertanya, “Ya Rasulullah, yang membunuh jelas masuk neraka tetapi mengapa
yang terbunuh juga demikian? Rasulullah saw menjawab, “Karena ia juga
memiliki niat sungguh-sungguh akan membunuh lawannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Sa’id (Sa’ad bin Malik bin Sinan) al-Khudry berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Pernah terjadi pada umat terdahulu seseorang yang telah
membunuh sembilan puluh sembilan jiwa kemudian ingin bertaubat maka ia pun
mencari seorang alim lalu ditunjukkan kepadanya seorang pendeta maka ia
pun bertanya, “Sesungguhnya saya telah membunuh sembilan puluh sembilan
jiwa apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?” Jawab pendeta, “Tidak ada”
Seketika pendeta itupun dibunuhnya sehingga genaplah seratus orang yang
telah dibunuhnya. Kemudian ia mencari orang alim lainnya dan ketika telah
ditunjukkan iapun menerangkan bahwa ia telah membunuh seratus orang apakah
ada jalan untuk bertaubat? Jawab si alim, “Ya, ada dan siapakah yang dapat
menghalangimu untuk bertaubat? Pergilah ke dusun itu karena di sana banyak
orang-orang yang taat kepada Allah. Maka berbuatlah sebagaimana perbuatan
mereka dan jangan kembali ke negerimu ini karena negerimu ini adalah
tempat penjahat.” Maka pergilah orang itu tetapi di tengah perjalanan
mendadak ia mati. Maka bertengkarlah Malaikat rahmat dengan Malaikat
siksa. Malaikat rahmat berkata, “Ia telah berjalan untuk bertaubat kepada
Allah dengan sepenuh hatinya.” Malaikat siksa berkata, “Ia belum pernah
berbuat kebaikan sama sekali.” Maka datanglah seorang Malaikat berupa
manusia yang menjadi juru penengah (hakim) di antara mereka. Ia berkata,
“Ukur saja jarak antara dusun yang ditinggalkan dan yang dituju maka
kemana ia lebih dekat, masukkanlah ia kepada golongan orang sana. Maka
diukurlah kedua jarak itu dan ternyata lebih dekat kepada dusun
orang-orang baik yang dituju, kira-kira terpaut sejengkal. Maka
dipeganglah ruhnya oleh Malaikat rahmat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak
seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu’ dan shalat
dengan khusyu’ dan memelihara ruku’nya, melainkan akan terhapus
dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu
berlaku sepanjang masa.”
(Muslim) - Dari
Imran bin Hushain ra., Rasulullah saw bersabda: “Ada 70.000 orang dari
umatku yang masuk surga tanpa hisab.” Para sahabat bertanya, “Siapakah
mereka, ya Rasulullah?” Rasulullah saw bersabda, “Mereka adalah orang yang
tidak beristirqa’ (meminta pengobatan dengan cara jampi-jampi) tidak
bertathayyur (menggantungkan nasib kepada terbangnya burung), tidak
melakukan pengobatan dengan cara membakar bagian yang sakit dengan besi
panas membara dan orang-orang yang bertawakkal kepada Rabb mereka.”
(Muslim) - Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah
lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang
yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya di
tengah hutan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah
seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan
(kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi
penebus kesalahan-kesalahannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, “Bukanlah orang yang kuat
itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur
dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat
menahan hawa nafsunya pada waktu marah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda ,
Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum
berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu
tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli
itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw lalu
bertanya, “Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya?
Rasulullah saw menjawab, “Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau
amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan.
Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa) sudah
sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat untuk si fulan
sekian, untuk si fulan sekian.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bakal ada tentara yang
menyerang Ka’bah tetapi ketika mereka sampai di suatu lapangan tiba-tiba
mereka semua dibinasakan dari yang pertama hingga yang terakhir.” ‘Aisyah
r.a. bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa mereka semua dibinasakan padahal
diantara mereka ada yang di pasar dan tidak ikut menyerang?” Rasulullah
saw menjawab, “Dibinasakan semua kemudian akan dibangkitkan menurut niat
masing-masing.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Aku bermimpi seolah-olah
aku bersiwak (menggoosok gigi). Tiba-tiba datang kepadaku dua orang maka
aku berikan siwak itu kepada yang kecil tetapi aku ditegur, “Dahulukan
yang besar maka aku berikan kepada yang besar (Bukhori Muslim)
- Dari
Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seseorang itu akan
berkumpul bersama orang yang dikasihinya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw menengokku pada haji
wada’ dari cekaman suatu penyakit yang hampir saja merenggut nyawaku
lalu aku berkata, “Ya Rasulullah, sebagaimana engkau lihat, penyakitku ini
cukup berat sedangkan aku adalah orang yang berharta dan tidak ada ahli
warisku kecuali seorang anak perempuanku. Bolehkah aku bersedekah dengan
dua pertiga dari hartaku?” Rasulullah saw menjawab, “Jangan” Aku berkata,
“Bagaimana kalau separuhnya?” Rasulullah menjawab, “Jangan, sepertiga saja
dan sepertiga pun sudah cukup banyak. Sesungguhnya jika eangkau tinggalkan
ahli warismu dalam keadaan kaya raya adalah lebih baik daripada engkau
tinggalkan mereka dalam keadaan kekurangan meminta-minta kepada manusia.
Dan tidaklah engkau mengeluarkan suatu pembelanjaan dengan menuntut
keridhaan Allah melainkan engkau akan diberi pahala karenanya hingga
sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.” Aku berkata, “Ya
Rasulullah, apakah aku ditinggalkan (di Makkah) sesudah kawan-kawanku
(berhijrah)?” Rasulullah saw menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak
ditinggal lalu engkau beramal dengan suatu amal yang ditujukan untuk
mencari keridhaan Allah melainkan dengannya engkau akan bertambah derajat
dan pangkatmu. Barangkali engkau tertinggal ini akan mendatangkan manfaat
bagi orang banyak dan mendatangkan kerugian bagi lainnya.” Kemudian
Rasulullah saw berdo’a, “Ya Allah teruskanlah bagi sahabat-sahabatku
hijrah mereka dan jangan Engkau kembalikan mereka ke belakang (ke
Mekkah).” Tetapi yang kecewa adalah Sa’ad bin Khaulah yang dikasihi oleh
Rasulullah sawkarena ia meninggal dunia di Makkah.
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdillah bin Mas’ud ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang
mempunyai sifat sombong sedikit saja di dalam hatinya tidak akan masuk
surga.” Seseorang berkata, “Bagaimana halnya ihwal seseorang yang
mempunyai pakaian-pakaian yang indah dan sepatu-sepatu yang indah?”
Rasulullah saw bersabda, “Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan
(Seseorang tidak disebut sombong jika ia mempercantik dirinya).
Kesombongan terletak pada penolakan terhadap kebenaran danmemandang orang lain
rendah.”
(Muslim) - Dari
Abu Hurairah (Abdurrahman bin Shaher) r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Shalat berjama’ah pahalanya melebihi shalat sendirian baik di
tempat pekerjaan atau di rumah, dua puluh lima derajat. Yang demikian itu
karena jika seseorang telah menyempurnakan wudhu kemudian pergi ke masjid
tanpa tujuan lain selain shalat maka tidak bertindak selangkah melainkan
diangkat sederajat dan dihapuskan daripadanya satu dosa hingga masuk ke
masjid. Apabila telah berada di dalam masjid maka ia dianggap mengerjakan shalat
selama ia masih menantikan shalat (selama bertahan karena menunggu shalat)
dan Malaikat memohonkan rahmat atau mendoakan seseorang selama ia dalam
majelis shalatnya. Malaikat berdoa, Ya Allah, kasihanilah dia; ya Allah,
ampunilah dia; ya Allah, maafkanlah dia. Demikian itu selama ia tidak
mengganggu dan belum berhadats di tempat itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
Allah mencatat segala hasanat (kebaikan) dan sayyiat (kejahatan) kemudian
menjelaskan keduanya maka barangsiapa yang berniat akan melakukan kebaikan
lalu dikerjakannya maka akan dicatat untuknya sepuluh hasanat mungkin
ditambah hingga tujuh ratus kali lipat atau lebih dari itu.Dan apabila ia
berniat akan melakukan sayyiat (kejahatan) lalu tidak dikerjakannya maka
Allah mencatat baginya satu hasanat dan jika niat itu dilaksanakannya maka
ditulis baginya satu sayyiat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abi Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Lazimnya,
seseorang mengawini seorang wanita karena empat alasan: karena
kekayaannya; karena martabat keluarganya; karena kecantikannya dan karena
kesalehannya. Lebih baik pilihlah ia karena kesalehannya. Semoga engkau
tetap rendah hati.”
(Bukhari) - Dari
Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya
sebagian dari sebuah kurma.”
(Bukhari) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Semua umatku selamat
kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa (mujaharah). Dan
termasuk mujaharah adalah orang yang berbuat di waktu malam yang gelap
kemudian pagi harinya diceritakan pada orang lain padahal semalaman itu
Allah menutupinya sedangkan pagi harinya ia membuka sendiri apa yang
ditutupi oleh Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Mas’ud al-Badri r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda, “Apabila salah
seorang kamu membelanjai istrinya dengan mengharapkan pahala maka tercatat
baginya sebagai sedekah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Ya Allah,sesungguhnya tidak ada
kehidupan yang sebenarnya kecuali kehidupan akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah kekayaan itu
karena banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah
kekayaan hati.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat seorang
Mu’min didekatkan kepada Tuhan dengan dinaungi oleh rahmat-Nya, kemudian
ditanya, “Tahukah kamu dosa ini? Tahukah kamu dosa itu?” Jawabnya, “Ya,
saya tahu.” Maka Allah berfirman, “Aku telah menutupi atasmu dunia dan
kini aku mengampuninya darimu.” Kemudian diberikan kepadanya suratan amal
kebaikannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Ada tiga perkara yang barangsiapa
memilikinya akan merasakan kelezatan iman yaitu jika ia mencintai Allah
dan Rasulullah melebihi cintanya kepada yang lain; Jika ia mencintai
sesama manusia semata-mata karena Allah dan jika ia enggan kembali kafir
setelah diselamatkan Allah daripadanya, sebagaimana ia enggan dimasukkan
ke dalam neraka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Ubadah bin ash Shamit r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
percaya bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Nabi Muhammadadalah
hamba dan utusan-Nya dan bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya
dan kalimat-Nya yang diturunkan kepada Maryam dan ruh daripada-Nya dan
bahwa surga itu benar adanya (haq) maka Allah pasti akan memasukkannya ke
dalam surga dengan amal perbuatannya (yang baik) seberapa pun adanya.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw bersabda, “Ada tiga orang dari Bani
Israil yaitu si Belang, si Botak dan si Buta ketika Allah akan menguji
mereka, Allah mengutus Malaikat berupa manusia. Maka datanglah Malaikat
itu kepada orang yang belang dan bertanya, “Apakah yang kau inginkan?”
Jawabnya, “Kulit dan rupa yang bagus serta hilangnya penyakit yang
menyebabkan orang-orang jijik kepadaku.” Maka diusaplah orang itu oleh
Malaikat. Seketika itu juga hilanglah penyakitnya dan berganti rupa dan
kulit yang bagus, kemudian ditanya lagi, “Kekayaan apakah yang engkau inginkan?”
Jawabnya, “Unta.” Maka diberinya seekor unta yang bunting sambil didoakan,
BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu
itu).” Kemudian datanglah si Malaikat itu kepada si Botak dan bertanya,
“Apakah yang engkau inginkan?” Jawabnya, “Rambut yang bagus dan hilangnya
penyakitku yang menyebabkan kehinaan pada pandangan orang.” Maka diusaplah
orang botak itu lalu seketika itu juga tumbuhlah rambut yang bagus.
Kemudian ditanya lagi, “Kini kekayaan apa yang engkau inginkan?” Jawabnya,
“Lembu.” Maka diberinya seekor lembu yang bunting sambil didoakan,
“BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu
itu).” Lalu datanglah Malaikat itu kepada si Buta dan bertanya, “Apakah
yang engkau inginkan?” Jawabnya, “Kembalinya penglihatan mataku supaya aku
dapat melihat orang.” Maka diusaplah matanya sehingga dapat melihat
kembali. Selanjutnya dia ditanya pula, “Kekayaan apa yang engkau
inginkan?” Jawabnya, “Kambing.” Maka diberinya seekor kambing yang bunting
sambil didoakan “BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada
kekayaanmu itu).”
Beberapa tahun kemudian setelah masing-masing mempunyai daerah tersendiri yang penuh dengan unta, lembu dan kambing, datanglah Malaikat itu dalam rupa seorang yang miskin seperti keadaan si Belang dahulu pada waktu ia belum sembuh dan kaya. Malaikat itu berkata, “Saya seorang miskin yang telah terputus hubungan dalam perjalananku ini maka tidak ada yang dapat mengembalikan aku kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Maka saya mengharap, demi Allah yang memberi rupa dan kulit yang bagus, satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini.” Jawab si Belang, “Masih banyak hak orang lain padaku, aku tidak dapat memberimu apa-apa, mintalah saja di lain tempat.” Malaikat berkata, “Rasa-rasanya aku pernah berjumpa denganmu, bukankah engkau si Belang dahulu yang dijijiki orang dan seorang miskin kemudian Allah memberimu kekayaan?” Jawab si Belang, “Saya telah mewarisi kekayaan orang tuaku.” Malaikat berkata, “Jika engkau berdusta maka semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti dahulu.” Kemudian pergilah malaikat itu kepada si Botak dengan menyamar seperti keadaan si Botak dahulu dan berkata pula padanya sebagaimana yang dikatakan kepada si Belang, namun ternyata mendapat jawaban seperti jawaban si Belang, hingga karenanya didoakan, “Jika engkau berdusta maka semoga engkau kembali seperti keadaanmu semula.” Akhirnya datanglah Malaikat itu kepada si Buta dengan menyamar seperti keadaan si Buta dahulu semasa ia miskin dan berkata, “Saya seorang miskin dan perantau yang telah putus hubungan dalam perjalanan, tidak dapat meneruskan perjalanan kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Aku minta demi Allah yang mengembalikan pandangan matamu, satu kambing saja untuk meneruskan
perjalananku ini.” Jawab si Buta, “Dahulu aku memang buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku maka kini ambillah sesukamu, aku tidak akan memberatkan sesuatu pun kepadamu yang engkau ambil karena Allah.” Maka berkata Malaikat, “Jagalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu telah diuji maka Allah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Saya
bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman. Saya bersaksi
dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman.
- Dari
Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda,”Malanglah ia,
malanglah ia, malanglah ia. Seorang yang hidup cukup lama menyaksikan hari
tua ibu-bapaknya, tetapi gagal memperoleh surga (dengan jalan mengkhidmati
mereka).”
(Muslim) - Dari
Abi Sa’id Al-Khudri ra. telah berkata: Aku telah dengar Rasulullah saw
bersabda: “Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran hendaklahia
merobahnya dengan tangannya, jika ia tak sanggup maka dengan lidahnya dan
jika tak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya
iman.”
(Muslim) - Dari
Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
berbuat zhalim kepada saudaranya yang seiman dari hartanya atau sebagian
dari itu, maka henndaklah ia menyelesaikannya pada hari ini (di dunia)
sebelum datang hari dimana dinar dan dirham tidak memberi manfaat
apa-apa.Bila ia mempunyai amal shaleh maka amal tersebut diberikan kepada
saudaranya yang dizhaliminya. Namun jika ia tidak memiliki amal shaleh
maka dosa yang dizhaliminya, ditimpakan kepadanya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud) - Dari
Sahl bin Sa’ad ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Aku dan orang yang
menanggung anak yatim di surga seperti ini (beliau mengisyaratkan kedua
jari telunjuknya danjari tengah sambil membuka keduanya)
(Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi) - Dari
Nu’man bin Basyir ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Adzab neraka yang
paling ringan pada hari kiamat ialah seorang laki-laki diletakkan diujung
kedua tongkaknya dua bara api dengan panas yang menjadikan otaknya
mendidih, dimana ia tidak melihat ada orang lain yang mendapat adzab lebih
berat darinya, padahal itu adzab neraka yang paling ringan.”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Terjadi di masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga
terpaksa bermalam di dalam gua. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada di
dalam gua itu, ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas bukit dan
menutup pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah
mereka, “Sungguh tidakada yang dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini,
kecuali jika kalian bertawassul kepada Allah dengan amal-amal shalehyang
pernah kalian lakukan dahulu.” Maka seorang dari mereka berdoa, “Ya Allah,
dahulu saya mempunyaiayah dan ibu dan sudah menjadi kebiasaanku tidak
memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum keduanya (ayah dan ibu),
baik kepada keluargaku atau kepada hamba sahaya. Maka pada suatu hari saya
agak jauh menggembala ternak sehingga saya terlambat tidak kembali kepada
keduanya hingga malam hari dan ketika itu ayah bundaku telah tidur. Maka
saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya segan untuk membangunkan
keduanya tetapi saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapapun
sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar lalu
bangunlah keduanya dan minum susu yang saya perahkan itu. Padahal malam
itu anak-anakku juga menangis meminta susu itu di dekat kakiku. Ya Allah,
jika saya lakukan itu benar-benar karena mengharapkan keridhaan-Mu maka
lepaskanlah kami dari kesulitan ini. Maka bergeserlah batu itu sedikit
hanya saja mereka belum dapat keluar dari gua tersebut. Lalu orang yang
kedua berdoa, “Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada anak gadis pamanku.
Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya tetapi
ia selalu menolak hingga terjadilah pada suatu saat ia menderita kelaparan
dan datang minta bantuan kepadaku. Maka saya berikan padanya uang seratus
dua puluh dinar dengan janji bahwa ia akan menyerahkan kegadisannya
kepadaku malam harinya. Kemudian ketika saya telah berada di antara kedua
kakinya tiba-tiba ia berkata, “Takutlah kepada Allah dan jangan engkau
pecahkan tutup kecuali dengan cara yang halal. Maka saya segera bangun
daripadanya padahal saya masih menginginkannya dan saya tinggalkan dinar
emas yang telah saya berikan kepadanya itu. Ya Allah, bila saya berbuat
itu semata-mata karenamengharapkan keridhaan-Mu maka hindarkanlah kami
dari kemalangan ini.” Maka bergeserlah batu itu sedikit tetapi mereka
belum juga dapat keluar daripadanya. Lalu berdoalah orang yang ketiga, “Ya
Allah, saya dahulu menjadi majikan yang mempunyai banyak buruh dan
pegawai. Pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu,
tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu lalu segera
pergi dan meninggalkan upahnya terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali.
Maka saya perniagakan upah itu hingga bertambah dan berbuah menjadi harta
kekayaan yang banyak. Kemudian setelah berselang waktu cukup lama, buruh
itu datang kembali dan berkata, “Hai hamba Allah berikan kepadaku upahku
yang dahulu itu.”Aku menjawab, “Semua kekayaan di depanmu yang berupa
unta, lembu, kambing dan budak penggembalanya itu adalah upahmu.” Orang
itu berkata, “Hai hamba Allah, janganlah engkau mengolok-olokkan aku.” Aku
menjawab, “Aku tidak mengolok-olokkan kamu.” Maka diambilnya semua yang
saya sebutkan itu dan tidak ditinggalkan seekor pun daripadanya. “Ya
Allah, jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhaan-Mu maka
bebaskanlah kami dari kesempitan ini.” Tiba-tiba batu itupun bergeser lagi
sehingga mereka dapat keluar dengan selamat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Atha’ bin Abi Rabah berkata: Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Sukakah saya
tunjukkan kepadamu seorang wanita ahli syurga?” Saya menjawab, “Baiklah.”
Berkata Ibnu ‘Abbas, “Itulah wanita yang hitam.” Pada suatu hari ia datang
kepada Rasulullah saw dan berkata, “Ya Rasulullah, saya berpenyakit ayan
hingga terbuka aurat maka doakan kepada Allah untuk kesembuhanku.”
Rasulullah saw menjawab, “Jika engkau sabar engkau akan mendapat surga dan
jika engkau tetap meminta aku, aku doakan, akupun tidak keberatan.” Wanita
itu menjawab, “Saya akan sabar tetapi doakan supaya tidak sampai terbuka
aurat saya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin ‘Abbas dan Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Andaikan seorang anak Adam (manusia) mempunyai satu lembah dari
emas pasti ia ingin mempunyai dua lembah dan tidak ada yang dapat menutup
mulutnya (menghentikan kerakusannya kepada dunia) kecuali tanah (maut).
Dan Allah berkenan memberi taubat kepada siapa yang bertaubat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah tertawa melihat
dua orang yang telah bunuh membunuh dan keduanya masuk surga. Seorang
pejuang berjuang di jalan Allah (Fisabilillah) lalu terbunuh kemudian yang
membunuh masuk Islam dan ikut berjihad Fisabilillah sehingga mati syahid
terbunh pula.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hak kewajiban seorang
muslim atas muslim lainnya ada lima. Pertama menjawab salam. Kedua
menjenguk yang sakit. Ketiga mengantar jenazah. Keempat memenuhi undangan.
Kelima mendo’akan orang yang bersin.”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari
Sahl bin Hanif bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa meminta mati
syahid kepada Allah dengan jujur, pasti akan Allah sampaikan ia ke tingkat
para syuhada sekalipun mati di atas tempat tidur.”
(Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - Dari
Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setiap anggota badan
manusia wajib atasnya sedekah, setiap hari bila terbit matahari engkau
damaikan antara dua orang yang berselisih, itu adalah sedekah dan menolong
orang berkenaan dengan kendaraannya, engkau mengangkatnya atau mengangkat
barang-barangnya ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah dan setiap
langkah untuk shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu rintangan
dari jalan adalah sedekah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdillah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa
yang memiliki empat sifat maka ia munafik murni dan barangsiapa memiliki
satu darinya, berarti ia mempunyai satu sifat munafik, yaitu jika diberi
amanat ia berkhianat, bila bicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari
dan jika bersengketa ia membongkar rahasia terdahulu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Orang
yang terbaik dari antaramu ialah orang yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya kepada orang lain.”
(Bukhari) - Dari
Anas r.a. berkata, Nabi saw masuk masjid tiba-tiba beliau menemukan tali
yang terulur di antara dua tiang. Nabi saw bertanya, “Tali apakah ini?”
Jawab orang banyak, “Tali kepunyaan Zainab kalau ia merasa capai berdiri
shalat, ia berpegangan dengannya.” Maka Nabi saw bersabda, “Lepaskan tali
itu. Hendaklah shalat dilakukan dalam keadaan tangkas, cekatan dan apabila
letih (mengantuk) hendaklah tidur.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika mengantuk salah
seorang dari kamu dalam mengerjakan shalat hendaklah ia tidur sehingga
hilang rasa kantuknya. Sesungguhnya jika seseorang mengerjakan shalat
dengan mengantuk, jangan-jangan ia akan membaca istighfar lalu mengigau
mengumpat dirinya sendiri.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Biarkanlah selama aku
membiarkan kamu dalam kebebasanmu. Maka sesungguhnya penyebab kebinasaan
umat terdahulu sebelummu adalah karena mereka banyak bertanya dan
menyalahi Nabi-nabi mereka. Maka apabila aku mencegahmu dari sesuatu
perkara, tinggalkanlah perkara itu dan jika aku perintahkan sesuatu
perkara, kerjakanlah sekuat tenagamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah seorang dari kamu
mengharap-harapkan maut disebabkan oleh penderitaan yang dialaminya maka
jika harus terpaksa berkata, ucapkanlah, ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL HA
AATU KHAIRAN LII WA TAWAFFANII IDZAA KAANATIL WAFAATU KHAIRAN LII (Ya
Allah, hidupkanlah aku selama hidup ini lebih baik bagiku dan matikanlah
aku apabila mati itu lebih baik bagiku).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Ketika selesai perang Hunain, Rasulullah
saw mengutamakan pembagian ghanimah kepada beberapa orang terkemuka dari
bangsa Quraisy yang baru masuk Islam maka diberikan seratus unta kepada
al-Aqra’ bin Habis dan seratus ekor unta untuk Uyainah bin Hishn dan
beberapa orang lainnya dari pemuka bangsa Quraisy sehingga ada seseorang
berkata, “Demi Allah, pembagian ini tidak adil dan tidak karena Allah.”
Ibnu Mas’ud berkata, “Demi Allah, akan saya sampaikan perkataan itu kepada
Rasulullah saw.” Maka saya segera pergi memberitahukan hal itu kepada
Rasulullah saw, kemudian beliau berkata, “Siapakah yang adil, jika Allah
dan Rasulullah dianggap tidak adil?” Kemudian beliau berdoa, “Semoga Allah
tetap merahmati Musa, sesungguhnya ia telah memperoleh gangguan lebih
banyak dari ini tetapi sabar.” Ibnu Mas’ud berkata, “Saya pasti tidak akan
menyampaikan suatu berita seperti itu lagi kepada Rasulullah saw sesudah
kejadian ini.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Sulaiman bin Shurad r.a. berkata: ketika saya duduk bersama Rasulullah
saw, tiba-tiba ada dua orang saling memaki sedang salah satu telah merah
wajahnya dan tegang pula urat lehernya maka Rasulullah saw bersabda, “Saya
mengetahui suatu kalimat yang apabila kalimat itu dibaca, pasti hilang apa
yang dirasakannya yaitu A’UDZUBILLAAHI MINASYSYAITHOONIR RAJIIM.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Akan terjadi
sepeninggalku sifat monopoli (mementingkan diri sendiri) dan beberapa
kemungkaran.” Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana pesan tuan
kepada kami menghadapi hal itu?” Nabi saw bersabda, “Tunaikanlah
kewajibanmu dan mintalah kepada Allah untuk mendapatkan hakmu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Telah
ditunjukkan kepadaku keadaan umat yang dahulu hingga aku melihat seorang
Nabi dengan rombongan yang kecil dan ada Nabi yang mempunyai pengikut satu
dua orang bahkan ada Nabi yang tidak ada pengikutnya. Tiba-tiba terlihat
olehku rombongan yang besar, saya kira itu umatku maka diberitahu kepadaku
bahwa itu Nabi Musa dan kaumnya tetapi lihatlah ke ufuk kanan dan kirimu.
Tiba-tiba di sana aku melihat rombongan yang besar sekali. Dikatakan
kepadaku: Itulah umatmu dan di samping mereka ada tujuh puluh ribu orang
yang masuk surga tanpa perhitungan (hisab).” Setelah itu Nabi bangun dan
masuk ke rumahnya sehingga para sahabat saling memperbincangkan
orang-orang yang akan masuk surga tanpa hisab itu. Ada yang berpendapat,
“Mungkin mereka adalah sahabat-sahabat Nabi saw.” Ada pula yang
berpendapat, “Mungkin mereka yang lahir dalam Islam dan tidak pernah
mempersekutukan Allah.” dan berbagai pendapat lainnya yang mereka
sebutkan. Kemudian Rasulullah saw kembali dan bertanya, “Apa yang sedang
engkau bicarakan?” Mereka memberitahukan segala pembicaraan mereka maka
Rasulullah saw bersabda, “Mereka yang tidak pernah menjampi atau
dijampikan dan tidak suka menebak nasib dengan perantaraan burung dan kepada
Tuhan mereka selalu berserah diri (tawakal). Maka bangunlah ‘Ukkasyah bin
Mihshan dan berkata, “Ya Rasulullah, doakan semoga Allah memasukkan aku
dari golongan mereka.” Nabi saw menjawab, “Engkau termasuk golongan
mereka.” Kemudian berdiri orang lain, izin dan berkata, “Doakan semoga
Allah menjadikan aku dari golongan mereka.” Nabi saw menjawab, “Engkau
telah didahului oleh ‘Ukkasyah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Ketika Nabi saw masuk ke rumah kami bertepatan
dengan adanya seorang wanita maka Nabi saw bertanya, “Siapakah wanita
itu?” Jawab ‘Aisyah, “Ini Falunah yang terkenal ibadah shalatnya banyak
sekali.” Maka Nabi saw bersabda, “Ah (kata yang menyatakan kurang senang),
hendaklah ia mengerjakan menurut kadar kemampuannya dengan tidak memaksakan
diri maka Allah tidak akan jemu (bosan) menerima amalmu sehingga kamu
sendiri yang jemu beramal dan perilaku agama yang disukai Allah ialah yang
dikerjakan terus-menerus.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan tuntunan
hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah kepadaku adalah bagaikan hujan yang
turun ke bumi. Ada tanah yang subur menerima air dan menumbuhkan tanaman
dan rumput yang banyak dan ada yang keras tidak dapat menahan air dan
tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang yang
mengerti agama Allah lalu belajar dan mengajar dan orang yang tidak dapat
menerima sama sekali petunjuk ajaran Allah yang diutuskan kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat beliau
bertanya, “Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab oleh seseorang, “Dia
itu munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka Nabi saw bersabda,
“Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan
LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? dan Allah telah
mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkanLAA ILAAHA ILLALLAAH
dengan ikhlas karena Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Zaid (Usamah) bin Zaid Haritsah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Seseorang dihadapkan di hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka
maka keluar usus perutnya lalu berputar-putar di dalam neraka bagaikan
himaryang berputar di sekitar penggilingan. Maka kerumunan ahli neraka
padanya sambil bertanya, “Hai Fulan, mengapakah engkau, bukankah engkau
dahulu yang menganjurkan kebaikan dan mencegah kemunkaran?” Jawabnya,
“Benar, aku dahulu menganjurkan kebaikan, tetapi tidak saya kerjakan dan
mencegah kemunkaran tetapi saya kerjakan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang merasa
pernah berbuat aniaya terhadap saudaranya baik menyangkut kehormatan,
harta atau lainnya hendaklah ia segera meminta halal (maaf)nya sekarang
juga sebelum datang suatu hari yang ketika itu tidak ada harta dinar atau
dirham. Jika ia mempunyai amal shaleh maka akan diambil menurut
penganiayaannya dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan) maka akan
diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditangguhkan
kepadanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan
orang-orang Mu’min dalam cinta mencintai, kasih mengasihi dan rahmat
merahmati adalah bagaikan satu badan, apabila salah satu anggotanya
menderita sakit maka menjalarkan penderitaan itu ke seluruh badan hingga
tidak dapat tidur dan panas.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang menyantuni
janda dan orang miskin adalah bagaikan orang yang berjihad fi sabilillah
bahkan seperti orang yang tidak pernah berhenti puasa dan bagun shalat
malam.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Jundub bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
memperdengarkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan
mempermalukannya di hari kiamat dan barangsiapa yang memperlihatkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan membalas riya’nya itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tinggalkan tujuh dosa
yang akan membinasakan.” Sahabat bertanya, “Apakah itu, ya Rasulullah?” Nabi
saw menjawab, “Menyekutukan Allah, Sihir (tenung), membunuh jiwa yang
diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan hak, memakan riba, memakan
harta anak yatim, melarikan diri pada waktu perang, menuduh wanita
Mu’minat yang sopan dengan tuduhan berzina.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang perempuan
disiksa karena kucing yang dikurungnya hingga mati maka ia dimasukkan ke
dalam neraka disebabkan ia tidak memberi makan dan minum ketika
mengurungnya dan tidak pula melepaskannya agar memakan binatang-binatang
melata di bumi.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Mencaci maki seorang
Muslim adalah fasiq (melanggar agama) dan memerangi seorang Muslim adalah
kafir.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menuduh
hamba sahayanya berzina maka ia akan dihukum dera pada hari kiamat kecuali
jika benar tuduhannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw berjalan melalui dua kuburan maka
beliau bersabda, “Sesungguhnya kedua orang dalam kubur ini sedang disiksa
padahal keduanya tidak disiksa karena perkara yang besar. Adapun yang satu
maka ia biasa berjalan mengadu domba sedang yang kedua tidak menyelesaikan
kencingnya (tidak membersihkan bekas kencingnya)
(Bukhari – Muslim) - Dari
Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga
orang yang suka mengadu domba.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa percaya
kepada Allah dan hari kemudian hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa r.a. berkata: Saya bertanya, “Ya Rasulullah siapakah diantara
kaum Muslimin yang paling utama?” Nabi saw menjawab, “Siapa yang selamat
semua orang Islam dari (kejahatan) LIDAH DAN TANGANNYA.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh ada kalanya
seorang hamba berbicara sepatah kata yang tidak diperhatikan maka
tiba-tiba ia tergelincir ke dalam neraka oleh sebab kalimat itu, lebih
jauh dari jarak antara timur dan barat.”
(Bukhari – Muslim) - “Tiga
hal yang apabila seseorang berada di dalamnya akan merasakan manisnya
iman. Pertama apabila orang itu mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi
cintanya kepada yang lain.”
(Muttafaq ‘alaih) - “Demi
yang jiwaku dalam genggaman-Nya, tidak sempurna iman seseorang di antara
kamu sampai aku lebih dicintai olehnya melebihi bapak dan anaknya.”
(Muslim) - “Barangsiapa
yang berada dalam keadaan aman di tengah kaumnya, sehat tubuhnya, ada yang
akan dimakan hari itu maka sepertinya dunia telah digiring kepadanya
dengan segala isinya.”
(Tirmidzi) - “Bila
kamu hendak tidur, berwudhulah kamu sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat
dan miringkanlah badanmu pada sisi sebelah kanan.”
(Muttafaq ‘alaih) - Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw ketika menjelang tidur beliau
berdoa, “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan menjaga kita
serta mencukupi segala kebutuhan kita betapa banyak orang yang tidak
tercukupi kebutuhannya dan tidak punya tempat tinggal.”
(Muslim) - Dari
Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga
orang yang dihatinya ada setitik kesombongan.”
(Muslim) - Abu
Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ketika
seseorang berjalan dengan sombongnya dan takjub kepada dirinya sendiri dan
dengan rambut yang disisir, berlagak dalam jalannya maka Allah tiba-tiba
membenamkannya ke tanah sehingga turun dan tenggelam sampai hari kiamat.”
(Muttafaq ‘alaih) - “Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia menghormati
tamunya, hak tamu sebagai hadiah adalah sehari semalam. Dan hak orang
bertamu itu selama tiga hari, selebihnya adalah sedekah. Dan tidak boleh
melakukan sesuatu yang membuat kesal tuan rumah.”
(Bukhari) - “Senyumanmu
ketika bertemu saudaramu adalah sedekah.”
(Tirmidzi) - Dari
Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw pernah melihat sahabat memakai cincin
emas, lalu beliau mencopot dan membuangnya, lalu berkata, “Seseorang di
antara kalian telah memasang bara api neraka ditangannya.”
(Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, aku mohon
ampun dan bertobat lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.”
(Bukhari) - “Orang
yang kikir adalah orang yang apabila aku disebut dihadapannya, orang itu
tidak mau bershalawat kepadaku.”
(Tirmidzi) - “TIdak
berkumpul satu kaum dalam majelis dan tidak disebut di dalamnya nama Allah
serta tidak bershalawat kepada nabinya kecuali ditimpakan kepada mereka
kebohongan. Kalau Allah menghendaki mereka akan disiksa dan kalau Dia
berkehendak mereka diampuni.”
(Tirmidzi) - Dari
Mu’adz r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus saya sebagai gubernur di
negeri Yaman maka Rasulullah saw berpesa kepadaku, “Engkau akan menghadapi
kaum ahli kitab maka ajaklah mereka kembali kepada kalimat Syahadat bahwa
tidak ada Tuhan kecuali Allah dan aku adalah Rasulullah. Jika mereka telah
menurut kepada ajakan itu, beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan
atas mereka mengerjakan shalat lima kali sehari semalam dalam lima waktu.
Jika mereka telah taat, beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan mereka
mengeluarkan zakat (sedekah) yang diambil dari orang-orang kaya dan
diberikan kepada fakir miskin. Jika mereka telah menaati itu maka
berhati-hatilah kamu dari kekayaan mereka terutama yang benar-benar mereka
sayangi dan takutlah kamu dari doa orang yang teraniaya karena tidak ada
dinding antara doa itu dengan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Humaid (Abdurrahman) bin Sa’ad Saldy r.a. berkata: Rasulullah saw
mengangkat Ibnu al-Lutbiyah dari suku al-Azd untuk mengumpulkan zakat dan
ketika ia telah kembali kepada Rasulullah, ia berkata, “Yang ini untukmu
dan yang ini saya terima sebagai hadiah dari orang-orang.” Maka Rasulullah
saw segera naik ke atas mimbar dan setelah memuji syukur kepada Allah,
beliau berkata, “Amma ba’du, adapun saya mengangkat seseorang untuk suatu
tugas yang diberikan. Ini bagianmu dan ini saya sendiri telah mendapat
hadiah dari orang-orang. Mengapakah ia tidak duduk-duduk saja di rumah ibu
atau ayahnya sehingga datang hadiah itu kepadanya jika memang benar-benar
demikian. Demi Allah tidak ada seorang yang mengambil sesuatu yang bukan
haknya kecuali pasti akan dipikulnya di hari kiamat. Maka saya akan
ketahui seseorang yang memikul unta atau lembu atau kambing yang
mengembik.” Kemudian Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya sehingga
terlihat putih ketiaknya sambil bersabda, “ALLAHUMMA HAL BALLAGHTU (Ya
Allah, saya telah menyampaikan).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika salah seorang
kamu mengerjakan shalat mengimami orang banyak maka hendaklah ia
meringankan karena mungkin diantara makmum ada orang lemah, orang sakit
atau orang tua dan apabila melaksanakan shalat sendirian maka bolehlah
memanjangkan sesukanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang Muslim adalah
saudara bagi sesama Muslim yang lain; tidak boleh menganiaya atau
membiarkan dianiaya. Dan barangsiapa memenuhi hajat saudaranya maka Allah
akan melaksanakan hajatnya. Dan barangsiapa membebaskan kesusahan seorang
Muslim maka Allah akan membebaskannya di hari kiamat. Dan barangsiapa
menutupi aib seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di hari
kiamat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
melapangkan suatu kesukaran dunia pada seorang Mukmin maka Allah akan
baginya kesukaran hari kiamat. Dan barangsiapa meringankan kemiskinan
seorang miskin maka Allah akan meringankan baginya di dunia dan di
akhirat. Dan barangsiapa menutupi aib orang Muslim maka Allah akan
menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya
selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barangsiapa menempuh jalan untuk
menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan tidak
berkumpul suatu kaum dalam Baitullah (masjid untuk membaca dan mempelajari
kitab Allah melainkan diturunkan kepada mereka ketenangan dan diliputi
rahmat, dikerumuni Malaikat dan disebut-sebut oleh Allah di depan para
Malaikat-Nya. Dan barangsiapa yang lambat amal perbuatannya maka tidak
dapat dipercepat oleh nasab (tidak lekas naik derajatnya).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan bagi
seorang istri berpuasa sunat ketika suaminya di rumah melainkan dengan
izin suaminya. Dan tidak boleh bagi istri mengizinkan orang lain masuk ke
rumahnya melainkan dengan izin suaminya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kamu sekalian adalah
pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam (Penguasa)
adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya. Seorang
laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab mengenai
kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah
pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya. Maka
kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab atas
kepemimpinannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash r.a. berkata: Ada seseorang datang menghadap
kepada Rasulullah saw dan berkata, “Saya berbai’at kepadamu, ya
Rasulullah, untuk berhijrah dan berjihad dengan mengharap pahala dari
Allah.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah ada yang masih hidup salah
seorang dari ayah bundamu?” Orang itu menjawab, “Bahkan keduanya masih
hidup.” Rasulullah saw bersabda, “Engkau mengharap pahala dari Allah?”
Orang itu menjawab, “Ya.” Nabi saw bersabda, “Kembalilah kepada kedua
orang tuamu dan perbaikilah pelayananmu kepada keduanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang buruk bagaikan pembawa misk
(kasturi) dan peniup api. Maka pembawa misk itu ada kalanya memberi
kepadamu atau engkau memberi kepadanya atau engkau mendapat bau harum
daripadanya. Adapun peniup api maka kalau tidak membakar pakaianmumaka kau
akan mendapatkan bau busuk daripadanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,”Aku diperintah untuk
memerangi manusia sehingga mereka mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang
patut disembah dengan sesungguhnya kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad
saw adalah utusan Allah, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Maka
apabila mereka telah mengerjakan semua itu, berarti telah terjamin
daripadaku darah dan harta mereka kecuali karena kewajiban Islam dan
perhitungan mereka terserah kepada Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Sa’id al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw duduk di atas mimbar dan
kami duduk di sekitanya kemudian Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya di
antara yang aku khawatirkan sepeninggal aku nanti adalah terbuka lebarnya
atas kamu kemewahan dan keindahan dunia.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah kepada orang
yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang berada di
atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya kamu tidak meremehkan
nikmat Allah kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Hakim bin Hizam r.a. berkata:Rasulullah saw bersabda, “Tangan yang di
lebih baik dari tangan yang di bawah dan dahulukan dalam bersedekah kepada
orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya sedekah adalah yang
masih menyisakan kekayaan. Barangsiapa memelihara kehormatan dirinya,
Allah akan memelihara kehormatan dirinya dan barangsiapa mencukupkan
dengan kekayaan yang ada maka Allah akan mencukupinya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Umar r.a. berkata: “Saat kami duduk dekat Rasulullah saw di suatu hari
maka tiba-tiba tampaklah oleh kami seorang laki-laki memakai pakaian
sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas
(tanda-tanda) dalam perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang
mengenalnya maka duduklah ia dihadapan Nabi saw lalu menyandarkan lututnya
pada lutut Nabi saw lalu meletakkan tangannya di atas paha Nabi saw
kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam!”
Maka jawab Rasulullah saw, “Islam yaitu engkau bersaksi tiada Tuhan
melainkan Allah dan sungguh Muhammad itu utusan Allah, menegakkan sholat,
mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan mengerjakan Hajji ke
Baitullah (Mekkah) jika engkau kuasa menjalaninya.” Berkata orang itu,
“Benar.” Kami heran, ia bertanya dan ia pula yang membenarkannya. Maka
bertanyalagi orang itu, “Beritahukanlah padaku tentang Iman.” Jawab Nabi
saw, “Engkau beriman kepada Allah dan Malaikat-Nya, kepada
Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Qiamat dan beriman
kepada Qadar baik dan yang buruk.” Berkatalah orang itu, “Benar.” Bertanya
lagi orang itu, “Maka beritahukanlah padaku tentang Ihsan.” Jawab Nabi,
“Engkau beribadah (mengabdi) kepada Allah seakan-akan engkau melihat kepada-Nya,
sekalipun engkau tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya ia melihat
engkau.” Tanya orang itu lagi, “Beritahukanlah aku tentang hari Qiamat.”
Jawab Nabi, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari si penanya.” Tanya
orang itu lagi, “Beritahukanlah aku tentang tanda-tandanya.” Jawab Nabi,
“Diantaranya jika seorang hamba telah melahirkan majikannya dan jika
engkau melihat orang yang tadinya miskin papa, berbaju compang-camping,
sebagai penggembala kambing sudah berkemampuan, berlomba-lomba dalam kemegahan
bangunan.” Kemudian pergilah orang tadi. Aku diam tenang sejenak kemudian
Nabi saw berkata, “Wahai Umar tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?”
Jawabku, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi saw berkata, “Dia
itu Jibril datang kepada kalian mengajarkan tentang agama kalian.”
(Muslim) - Dari
Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw
dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kamu
dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa nutfah.
Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (empat puluh hari),
kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu juga, kemudian
diutus kepadanya Malaikat maka ia meniupkan roh padanya dan
ditetapkan empat perkara, ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya, ia celaka
atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain dari pada-Nya,
sungguh seorang di antara kamu ada yang melakukan pekerjaan ahli syurga
sehingga tidak ada antara dia dan syurga itu kecuali sehasta saja maka
dahululah atasnya takdir Allah, lalu ia lakukan pekerjaan ahli neraka maka
iapun masuk neraka.” Dan sungguh salah seorang diantara kamu melakukan
pekerjaan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka kecuali
sehasta saja maka dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu ia melakukan
pekerjaan ahli syurga maka iapun masuk ke dalam syurga.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ummil Mu’minin, ibunya Abdillah, Aisyah r.a. berkata: “Telah bersabda
Rasulullah saw, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru
(bid’ah) dalam urusan (agama) kami ini, yang tidak kami perintahkan maka
hal itu ditolak.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Sungguh sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, antara
keduanya ada hal yang samar-samar (syubhat) yang kebanyakan manusia tidak
tahu. Maka siapa yang menjaga dirinya dari syubhat itu maka ia telah
membersihkan agama dan kehormatannya dan siapa yang melakukan perkara
syubhat itu maka ia jatuh dalam perkara haram seperti penggembala di
sekeliling tanah larangan (milik orang), lambat laun ia akan masuk ke
dalamnya. Ingatlah setiap raja ada larangannya. Ingatlah bahwa larangan
Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam jasad itu
ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasad seluruhnya dan jika ia
rusak maka rusaklah jasad seluruhnya. Sepotong daging itu adalah hati.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a. berkata: Nabi saw bersabda,
“Agama itu adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa ya Rasulullah?”
Rasulullah saw bersabda, “Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam-imam
Muslimin dan bagi Muslimin umumnya.”
(Muslim) - Dari
Abi Hurairah Abdir-Rahman bin Shakhr r.a. berkata: Aku telah mendengar
Rasulullah saw bersabda, “Apa-apa yang telah kami larang untukmu maka
jauhilah dan apa-apa yang telah kami perintahkan kepadamu maka kerjakanlah
sebisamu. Celakanya orang-orang sebelum kamu adalah karena banyak
pertanyaan dan perselisihan terhadap Nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan
patuh).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abi Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah saw dan
kesayangannya berkata: Aku telah hafal sabda dari Rasulullah saw,
“Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, kerjakan apa-apa yang tidak
meragukan kamu.”
(Tirmidzi – Nasa’i) - Dari
An-Nawas bin Sam’an r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kebaikan itu
adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang meragukan jiwamu dan
engkau tidak suka dilihat orang lain dalam melakukan hal itu.”
(Muslim) - Dari
Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah
telah memaafkan – karenaku – dari ummatku amal-amal yang khilaf, lupa dan
yang dipaksakan atas mereka.”
(Ibnu Majah – Baihaqi-dll) - Dari
Abi Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi r.a. berkata: Seorang laki-laki datang
kepada Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkilah aku pada suatu
amal yang jika aku kerjakan, aku dicintai Allah dan dicintai manusia. Maka
Rasulullah saw bersabda, “Zuhudlah engkau akan dunia, pasti Allah
mencintai engkau. Zuhudlah engkau akan apa yang ada pada manusia, pasti
manusia mencintai engkau.”
(Ibnu Majah-dll) - Dari
Abi Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mewajibkan beberapa kewajiban
maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah menentukan beberapa batas
maka janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan beberapa perkara
maka janganlah kamu melanggarnya dan Ia telah diam dari beberapa perkara
sebab rahmat bagimu bukan karena lupa maka janganlah kamu
mempersoalkannya.”
(Ad-Daruquthni-dll) - Dari
Abi Dzarr Al-Ghoffari r.a. dari Nabi saw yang diriwayatkan dari Allah Azza
wajalla: Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman, “Hai
hamba-Ku! Sesungguhnya Aku haramkan perilaku zhalim atas diri-Ku dan Aku
jadikan di antaramu haram maka janganlah kamu saling menzhalimi. Hai
hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk
maka hendaklah minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku beri petunjuk. Hai
hamba-Ku! Kamu semuanya lapar kecuali yang telah Aku beri makan, hendaklah
kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberi makan padamu. Hai hamba-Ku!
Kamu semua telanjang kecuali yang telah Aku beri pakaian, hendaklah kamu
minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberi pakaian padamu. Hai hamba-Ku!
Sungguh kalian lakukan kesalahan siang dan malam dan Aku mengampuni
dosa-dosa itu semua maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku akan
mengampuni kalian. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian tidak dapat membinasakan
Akudan kalian tidak dapat memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika
orang terdahulu dan orang yang terakhir daripadamu, manusia dan jin
semuanya, mereka itu berhati taqwa seperti paling taqwa diantaramu, hal
itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikit juga.Hai hamba-Ku! Jika yang pertama
dan terakhir daripadamu, manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati jahat
seperti paling jahat diantaramu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku
sedikitpun. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan terakhir diantaramu,
manusia dan jin semuanya, mereka berada di bumi yang satu, mereka meminta
kepada-Ku maka Aku berikan setiap orang permintaannya, hal itu tidaklah
mengurangi apa yang ada pada-Ku, melainkan seperti sebatang jarum
dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku Sungguh itu semua amal perbuatanmu. Aku catat
semuanya bagimu sekalian kemudian Kami membalasnya. Maka barangsiapa
mendapat kebaikan hendaklah bersyukur kepada Allah dan barangsiapa
mendapat selain itu maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya
sendiri.”
(Muslim) - Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah
itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah
telah memerintahkan kepada orang-orang Mu’min dengan apa yang telah
diperintahkan kepada Rasul-rasul maka Allah telah berfirman, “Hai Rasul-rasul!
Makanlah dari segala sesuatu yang baik dan bekerjalah kamu dengan
pekerjaan yang baik.” Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman!
Makanlah dari apa yang telah Kami rizkikan padamu.” Kemudian beliau
menceritakan seorang lelaki yang telah jauh perjalanannya, rambutnya kusut
penuh debu. Dia berkata: Wahai Rabbi, Wahai Rabbi sedang makanannya haram,
pakaiannya haram dan kenyang dengan barang haram maka bagaimana akan
diterima do’anya?
(Muslim) - Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw berkata: Bahwa Allah berfirman,
“Barangsiapa memusuhi orang yang setia pada-Ku, sesungguhnya Aku telah
menyatakan PERANG terhadapnya dan tidaklah beramal seorang hamba-Ku yang
lebih Ku sukai seperti jika ia melakukan kewajiban yang Ku perintahkan
atasnya. Dan selalu hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sunnah hingga
Aku mencintainya dan jika Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai telinganya
untuk mendengar dan sebagai matanya untuk melihat dan sebagai tangannya
untuk berjuang dan sebagai kakinya untuk berjalan dan jika ia minta
kepada-Ku pasti Aku memberinya dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku
pasti Aku memberi perlindungan kepadanya.”
(Bukhari) - Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala berfirman, “Wahai
anak Adam! Selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan
ampunkan segala dosa yang telah terlanjur dan tidak Aku perdulikan lagi.
Wahai anak Adam! Walaupun dosamu sampai setinggi langit kemudian meminta
ampun kepada-Ku niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam! Jika
engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh isi bumi tetapi engkau tidak
sekutukan sesuatu yang lain dengan-Ku, niscaya Aku datang padamu dengan
ampunan sepenuh bumi pula.”
(Tirmidzi) - “Hai
segenap manusia, sebarkanlah salam, sedekahkanlah makanan dan sambunglah
tali persaudaraan (silahturrahmi) serta shalatlah di kala manusia tidur di
kegelapan malam, niscaya kamu akan masuk surga dengan penuh
kesejahteraan.”
(Tirmidzi) - Dari
Abu Hurairah berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw, bagaimana
bangunan surga itu? Beliau menjawab, “Terbuat dari batu bata perak dan
emas, sedang perekatnya adalah kesturi yang sangat wangi, bebatuannya dari
mutiara dan permata yaqut, sedang debunya adalah za’faran (sejenis
kunyit). Barangsiapa yang memasukinya, ia akan senang, tidak pernah susah
dan akan kekal tidak pernah mati, pakaiannya tidak pernah kumal dan masa
mudanya tidak pernah sirna.”
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata Nabi saw bersabda, “Barangsiapa memberi infaq
kepada dua orang isteri di jalan Allah maka ia akan diseru di surga, ‘Hai
Abdullah, ini adalah suatu kebajikan.’ Jika ia termasuk orang yang tekun
shalat maka ia akan diseru dari Pintu Shalat. Apabila ia ahlul jihad maka
akan diseru dari Pintu Jihad. Jika ia orang yang suka bersedekah maka ia
akan dipanggil dari Pintu Sedekah. Begitu pula jika ia tergolong orang
yang rajin shaum maka akan diseru dari Pintu Rayyaan.” Kemudian Abu Bakar
r.a. berkata, “Wahai Rasulullah, tidaklah seseorang diseru dari
pintu-pintu ini karena darurat. Adakah seseorang yang dipanggil dari
seluruh pintu tersebut?” Rasulullah saw menjawab, “Ya dan aku berharap
engkau salah satunya.”
(Muslim) - Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat
aku datang mengetuk pintu surga. Kemudian penjaganya (malaikat) bertanya,
‘Siapakah engkau?’ ‘Muhammad’ jawabku. Lalu malaikat itu berkata, “Aku
dilarang oleh Allah untuk membuka pintu surga ini kepada siapapun sebelum
engkau.’”
(Muslim) - Dari
Abu Musa Al Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
perumpamaanku dengan apa yang kubawa dari Allah adalah laksana seorang
lelaki yang mendatangi suatu kaum. Laki-laki tersebut berkata, ‘Aku
melihat tentara dengan mataku. Dan sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan yang berterus-terang. Maka taatilah.’ Sekelompok kaum ada yang
menaatinya dan mereka pergi sehingga mereka selamat. Sementara sekelompok
yang lain diam di tempatnya sehingga diserang musuh dan hancur binasa.
Kelompok yang pertama seperti orang yang menaati aku, sedangkan kelompok
kedua seperti orang yang tidak menaatiku.”
(Muslim) - “Barangsiapa
yang mati tidak berperang dan tidak terlintas di hatinya untuk ikut
berperang maka ia mati membawa sifat kemunafikan.”
(Muslim) - Dari
Usman bin ‘Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah
seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu’ dengan
sempurna dan shalat dengan khusyu’, sambil memelihara ruku’nya, melainkan
akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa
besar, hal itu berlaku sepanjang masa.”
(Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ketika Allah
menciptakan makhluk, Ia menulis di buku (catatan) sementara di sisi-Nya di
atas ‘Arasy-Nya, ‘Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sekiranya seorang
mukmin mengetahui siksaan Allah, niscaya tidak seorang pun yang tamak
terhadap surga-Nya. Dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat Allah,
niscaya ia tidak putus asa dari surga-Nya.”
(Muslim) - Dari
Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang hamba
tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat sehingga ditanya empat hal;
Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk apa; Kedua, mengenai ilmunya
digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya dipakai untuk apa dan dari
mana asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya yang sehat dimanfaatkan untuk
apa.”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan) - Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika Allah menghendaki
kebaikan bagi seorang hamba maka Allah menyegerakan siksaannya di dunia.
Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Ia
menangguhkannya sampai pada hari kiamat nanti.”
(Tirmidzi) - “Barangsiapa
yang diinginkan oleh Allah sebagai orang yang baik baik maka Ia
memberikannya pemahaman dalam agama.”
(Bukhari – Muslim dan Ibnu Majah) - “Sesungguhnya
lelaki yang paling dibenci Allah ialah yang paling sangat gigih
dalam permusuhan.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang paling
sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling
baik di antaramu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) - Dari
Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah,
ceritakanlah kepadaku tentang satu amal yang memasukkan aku ke surga dan
menjauhkanku dari neraka!” Rasulullah saw menjawab, ‘Engkau menanyakan
kepadaku tentang perkara besar yang sebenarnya mudah bagi orang yang
diberi kemudahan oleh Allah untuk menjalankannya yaitu hendaklah engkau
beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun,
mendirikan shalat, membayar zakat, shaum di bulan Ramadhan dan pergi haji
ke Baitullah.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Tiadakah kau kuberitahu tentang
pintu-pintu kebaikan? Shaum itu adalah perisai, sedekah memadamkan dosa
atau kesalahan seperti air membunuh api dan shalat di tengah malam.’ Lalu
Rasulullah saw membaca ayat betikut: ‘Lambung mereka renggang dari tempat
tidurnya sedang mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan penuh
harap serta menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu
(bermacam-macam nikamat) yang sedap dipandang mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.’ (As Sajdah 16-17). Lalu beliau
bersabda, ‘Tidakkah kau kuberitahukan tentang pokok segala perkara, tiang
dan puncaknya?’ Aku menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah!” Maka beliau
berkata, ‘Pokok segala perkara ialah Islam, tiangnya ialah shalat,
puncaknya adalah jihad!’ ‘Tiadakah kau kuberitahu tentang penopang
semuanya itu?’ tanya beliau lagi. “Ya,” jawabku. Maka Rasulullah memegang
lidahnya sambil bersabda, ‘Peliharalah ini!’ Kemudian aku bertanya, “Wahai
Nabiyullah, apakah kita akan disiksa karena pembicaraann kita?” Maka
Rasulullah saw bersabda, ‘Hai … ibumu kehilanganmu! Bukankah wajah (atau
hidung) manusia disungkurkan ke api neraka, lantaran dosa-dosa dari
tergelincirnya lidah-lidah mereka?’”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih) - Dari
Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Bilal, “Hai
Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apa yang paling banyak mengandung
harapan yang telah kau kerjakan dalam Islam. Aku mendengar suara
terompahmu di hadapanku di surga.” Bilal menjawab, “Aku tidak mengerjakan
amalan yang istimewa, selain melakukan shalat setiap usai wudhu di siang
dan di malam hari. Suatu shalat yang ditetapkan untuk aku lakukan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw maka
tampillah Bilal untuk adzan.” Selesai Bilal adzan, Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan yakin, ia pasti
masuk surga.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - Dari
Abu Said Al Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian
mendengar muadzin maka ikutilah apa yang diucapkannya.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - Dari
Rabi’ah bin Ka’ab r.a. berkata, “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah
saw. Ketika aku membawakan air wudhu dan kebutuhan lainnya, beliau
bertanya, ‘Tiadakah engkau bertanya kepadaku?’ Maka aku menjawab, ‘Aku
meminta supaya aku menjadi temanmu di surga.’ Beliau bertanya lagi, ‘Tidak
meminta yang lain?’ ‘Tidak,’ jawabku. Maka beliau bersabda, ‘Perbanyaklah
sujud.’”
(Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Amal manusia yang
pertama kali dihisab ialah shalat.” Allah berfirman kepada malaikat –
meskipun sebenarnya Dia telah mengetahui — “Periksalah shalat hamba-Ku,
sempurnakah atau kurang?” Jika sempurna maka tulislah sempurna. Bila
kurang, Allah berfirman, “Lihatlah shalat sunnahnya, bagaimana?” Bila si
hamba rajin shalat sunnah saat di dunia maka Allah berfirman,
“Tambahkanlah shalat fardhunya dengan shalat sunnahnya!” Kemudian malaikat
melakukannya.
(Abu Daud) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang laki-laki
pernah mengunjungi saudaranya di sebuah kampung. Maka Allah mengutus
malaikat untuk memantaunya. Ketika ia lewat, malaikat bertanya, ‘Mau
kemana kau?’ Ia menjawab, ‘Aku akan mengunjungi saudaraku di kampung ini.’
Malaikat bertanya, ‘Apakah karena ada kenikmatan yang akan kamu peroleh
darinya (hasil bumi)?’ Ia menjawab, ‘Tidak, aku hanya mencintainya karena
Allah.’ Lalu malaikat berkata, ‘Aku adalah utusan Allah untuk menyatakan
kepadamu bahwa Allah
mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.’”
(Muslim) - Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang masuk
surga ingin kembali ke dunia dan dia tidak mempunyai sesuatu pun di dunia
kecuali orang yang syahid. Ia mengharap dapat kembali ke dunia untuk
berperang dan terbunuh sampai sepuluh kali karena kemuliaan yang ia
peroleh.”
(Bukhari – Muslim dan Tirmidzi) - Dari
Ubadah bin Shamit r.a. beerkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah, Maha Tunggal Ia, tidak ada sekutu
bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, Isa adalah hamba dan
Rasul-Nya, sedang surga itu hak dan neraka itu hak maka Allah memasukkan
ia ke surga sesuai dengan amalnya di dunia.” Ubadah menambahkan, “Masuk
surga dari pintunya yang delapan sekehendaknya.”
(Bukhari – Muslim. Lafazhnya dari Bukhari) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah
saw, “Ya Rasulullah, kami berlayar di laut dan kami hanya membawa air
sedikit, jika kami memakai air itu untuk berwudhu’ maka kami akan
kehausan; bolehkah kami berwudhu’ dengan air laut?” Rasulullah saw
menjawab, “Air laut itu suci lagi menyucikan, bangkainya halal dimakan.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih) - Rasulullah
saw bersabda, “Cara mencuci bejana seorang dari kamu, apabila dijilat
anjing, hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur
dengan tanah.”
(Muslim) - Rasulullah
saw bersabda, “Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan
bismillah maka pekerjaan itu kurang berkah.”
(Abu Daud) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw suka mendahulukan anggota kanan
ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan dalam segala halnya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Busrah binti Shafwan, sesungguhnya Nabi saw berkata, “Laki-laki yang
menyentuh zakarnya (kemaluannya) janganlah shalat sebelum ia berwudhu.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini) - Rasulullah
saw berkata kepada Fathimah binti Abi Hubaisy, “Apabila datang haidh itu,
hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis haidh itu, hendaklah engkau
mandi dan shalat.”
(Bukhari) - Dari
‘Atha bin Yasar, dari Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Ada dua orang laki-laki
dalam perjalanan, lalu datang waktu shalat sedangkan air tidak ada, lantas
keduanya bertayammum dengan debu yang suci dan shalat, kemudian keduanya
memperoleh air dan waktu shalat masih ada. Seorang diantara keduanya
lantas berwudhu’ dan mengulang shalatnya dan yang lain tidak. Kemudian
keduanya datang kepada Rasulullah saw dan diterangkannyalah kejadian itu
kepada Rasulullah saw. Beliau lalu berkata kepada orang yang tidak
mengulang shalat, Benar engkau dan shalatmu sah” dan kepada orang yang
mengulang shalat dengan berwudhu’ beliau berkata, “Bagimu ganjarannya dua
kali lipat.”
(Nasa’i dan Abu Daud) - Rasulullah
saw bersabda, “Barangsiapa memberi makanan bagi orang yang puasa, maka ia
mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang puasa itu, tidak kurang
sedikit pun.”
(Tirmidzi) - Dari
Anas: Ditanyakan orang kepada Rasulullah saw, “Apakah sedekah yang lebih
baik?” Rasulullah saw menjawab, “Sedekah yang paling baik ialah sedekah
pada bulan Ramadhan.”
(Tirmidzi) - Dari
Abu Ayyub: Rasulullah saw berkata, “Barangsiapa puasa dalam bulan
Ramadhan, kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal adalah seperti
puasa sepanjang masa.”
(Muslim) - Dari
Abu Hurairah: Rasulullah saw telah berkata dalam pidato beliau, “Hai
manusia! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu mengerjakan ibadat
haji maka hendaklah kamu kerjakan.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah
setiap tahun, ya Rasulullah?” Beliau diam tidak menjawab dan yang bertanya
itu mendesak sampai tiga kali. Kemudian Rasulullah saw berkata, “Kalau
saya menjawab ‘ya’, sudah tentu menjadi wajib setiap tahun, sedangkan kamu
tidak akan kuasa mengerjakannya, biarkanlah apa yang saya tinggalkan
(artinya jangan ditanya karena boleh jadi jawabannya memberatkanmu).”
(Ahmad, Muslim dan Nasa’i) - Dari
Ibnu ‘Abbas: Nabi saw telah berkata, “Hendaklah kamu bersegera mengerjakan
haji maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang
akan merintanginya.”
(Ahmad) - Rasulullah
saw bersabda, “Sesungguhnya segala amal ibadat hanya sah dengan niat.”
(Bukhari) - Dari
Ibnu ‘Umar: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh bagi perempuan yang ihram
memakai tutup kepala dan tidak boleh memakai sarung tangan.”
(Bukhari dan Ahmad) - Dari
Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah saw pernah melewati suatu onggokan
makanan yang akan dijual, lantas beliau memasukkan tangan beliau ke dalam
onggokan itu, tiba-tiba jari beliau di dalamnya meraba yang basah. Beliau
keluarkan jari beliau yang basah itu dan berkata, “Mengapakah ini?” Jawab
yang mempunyai makanan, “Basah karena hujan ya Rasulullah.”Beliau
bersabda, “Mengapa tidak engkau taruh di sebelah atas supaya dapat dilihat
orang? Barangsiapa yang mengecoh maka ia bukan umatku.”
(Muslim) - Dari
Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Seorang muslim yang
mempiutangi seorang muslim dua kali, seolah-olah ia telah bersedekah
kepadanya satu kali.”
(Ibnu Majah) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh golongan
yang bakal dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang ketika itu
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu Pemimpin yang adil; Pemuda
yang rajin beribadat kepada Allah; Orang yang hatinya senantiasa terpaut
kepada masjid; Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, baik di waktu
berkumpul maupun berpisah; Seorang lelaki yang diajak berbuat serong oleh
wanita bangsawan yang cantik kemudian ia menolak dan berkata, ‘Saya takut
kepada Allah’; Orang yang bersedekah dengan diam-diam; Orang yang
senantiasa berdzikir (ingat) kepada Allah ketika sendirian kemudian
mencucurkan air mata.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus kami ke Huraqah pada
suku Juhainah maka ketika kami sampai disana, pagi-pagi kami menyerbu.
Tiba-tiba aku dan seorang Anshar bertemu dengan seorang dari mereka. Maka
ketika kami telah mengepungnya, ia berkata, “LAA ILAAHA ILLALLAAH.” Maka
sahabatku orang Anshar itu menyuruh aku menghentikan (tidak membunuhnya)
tetapi aku terus saja menikam dengan tombakku sehingga matilah dia. Dan
ketika kami telah kembali ke Madinah, berita itu telah sampai kepada
Rasulullah saw maka beliau bertanya, “Hai Usamah, apakah engkau bunuh dia
setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?” Jawabku, “Ya Rasulullah,
ia hanya akan menyelamatkan diri.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah engkau
bunuh dia setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?” Maka Rasulullah
saw mengulang-ulang kalimat itu, sehingga aku ingin andaikan aku baru
masuk Islam pada hari itu.
(Bukhari – Muslim) - Dalam
riwayat lain: Rasulullah saw bertanya, “Apakah sesudah ia mengucapkan ‘LAA
ILAAHA ILLALLAAH’ masih juga engkau membunuhnya?” Jawabku, “Ya Rasulullah,
ia berkata begitu mungkin hanya karena takut kepada senjataku.” Nabi saw
bersabda, “Apakah sudah engkau belah dadanya sehingga engkau mengetahui
dengan jelas, apakah ia berkata karena takut atau tidak.” Maka Rasulullah
saw masih saja mengulang-ulang kalimat itu,sehingga aku ingin kiranya aku
baru masuk Islam pada hari itu.
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Dapat dipastikan atas
manusia bagiannya dari zina yang pasti mengenainya tanpa dapat dielakkan
lagi. Dua mata zinanya adalah pandangan mata; Dua telinga zinanya adalah
mendengarkan; Lidah zinanya adalah perkataan; Tangan zinanya adalah menampar;
Kaki zinanya adalah melangkah; Hati zinanya adalah menyukai dan
mengharapkan. Semua perzinaan itu, kemaluanlah yang membenarkan atau
mendustakannya.”
(Bukhari – Muslim) - Umar
bin al-Khaththab r.a. berkata: Saya memberikan kuda kepada seseorang dalam
jihad fi sabilillah maka kuda itu disia-siakan oleh orang yang saya beri
itu. Lalu saya bermaksud membelinya kembali dengan sangkaan bahwa ia akan
menjualnya dengan harga murah. Maka saya bertanya kepada Nabi saw.
Dijawab, “Jangan engkau membeli dan jangan engkau menarik kembali
sedekahmu, meskipun ia memberikan kepadamu dengan harga satu dirham.
Karena orang yang menarik kembali sedekahnya bagaikan orang yang menelan
kembali muntahnya.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu buruk
sangka karena buruk sangka sedusta-dusta berita.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu menawar
barang hanya untuk menjerumuskan orang lain.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Ayyub r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan bagi
seorang Muslim memboikot (memusuhi) saudaranya sesama Muslim lebih dari
tiga hari. Keduanya berpapasan lalu yang satu berpaling dan yang lain
berpaling.Dan sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu memberi salam.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Sa’id (Tsabit) bin adh-Dhahhak al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu agama selain Islam,
padahal ia sengaja berdusta maka ia tercatat sebagaimana yang dikatakannya
itu. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu (alat) maka ia akan
disiksa dengan alat itu pula pada hari kiamat. Dan tidak wajib atas
seseorang melaksanakan nadzar terhadap apa yang tidak dimilikinya. Dan
melaknat seorang Mu’min sama artinya dengan membunuhnya.”
(Bukhari – Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata, “Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,” padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu. - Anas
r.a. berkata: Suatu hari Rasulullah saw berkhutbah. Belum pernah aku
mendengar Rasulullah saw berkhutbah seperti itu. Maka diantaranya
Rasulullah saw bersabda, “Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui,
niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis.” Seketika itu aku
melihat sahabat-sahabat Nabi saw menutup mukanya masing-masing sambil
menangis terisak-isak.
(Bukhari – Muslim)
Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka sambil terisak-isak. - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Akan berpeluh manusia
di hari kiamat hingga mengalir peluh mereka sampai tujuh puluh hasta dan
tenggelam mereka dalam peluhnya sendiri hingga ke mulut dan telinga
mereka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah seseorang
dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan tanpa ada
antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia melihat ke sebelah
kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang baik-baik dan ia
melihat ke sebelah kiri juga tidak melihat sesuatu pun kecuali amal
perbuatannya yang buruk dan ia melihat ke depannya maka tidak terlihat
kecuali api yang di hadapannya. Maka jagalah dirimu dari api neraka walau
dengan bersedekah separuh biji kurma.”
(Bukhari – Muslim) - ‘Aisyah
r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Manusia akan dihimpun pada hari
kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih kulup (belum
berkhitan).” ‘Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, apakah lelaki dan perempuan
akan berkumpul dan masing-masing akan melihat kepada yang lainnya?” Nabi
saw menjawab, “‘Aisyah, suasana pada hari itu jauh lebih berat dari
sekadar sebagiannya mereka memperhatikan sebagian yang lain.”
(Bukhari – Muslim) - Mu’adz
bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku membonceng dibelakang Rasulullah saw di
atas himar, tiba-tiba beliau bertanya, “Hai Mu’adz, tahukah engkau, apakah
hak Allah yang diwajibkan atas hamba? Dan apakah hak hamba yang akan
diberikan oleh Allah?” Jawab Mu’adz, “Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui.” Maka Nabi saw bersabda, “Hak Allah yang diwajibkan atas hamba
adalah menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dan hak hamba yang akan diberikan Allah adalah tidak akan menyiksa orang
yang tidak
menyekutukan-Nya.” Saya bertanya, “Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?” Jawab Nabi saw, “Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha.” - Ibnu
Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama Rasulullah saw dalam qubah, kurang lebih
empat puluh orang maka Nabi saw bersabda, “Sukakah kamu jika kamu menjadi
seperempat dari ahli surga?” Jawab kami, “Ya.” Bersabda Nabi saw, “Demi
Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku mengharap semoga kamu
menjadi separuh dari penduduk surga. Yang demikian itu karena surga itu
tidak dimasuki kecuali oleh orang Muslim, sedangkan kamu di tengah-tengah
ahli syirik bagaikan rambut putih di badan lembu hitam atau rambut hitam
di kulit lembu merah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Amr bin ‘Auf r.a. berkata: Rasulullah mengutus Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah
r.a. ke Bahrain untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia kembali dari
Bahrain dengan membawa harta yang sangat banyak dan kedatangan kembali Abu
‘Ubaidah itu terdengar oleh sahabat Anshar maka mereka pun shalat Shubuh
bersama Rasulullah saw. Kemudian setelah selesai shalat mereka menghadap
Rasulullah saw maka beliau tersenyum melihat mereka kemudian bersabda,
“Mungkin kamu telah mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah yang membawa harta
banyak?” Jawab mereka, “Benar, ya Rasulullah.” Lalu Nabi saw bersabda,
“Sambutlah kabar baik dan tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai
semua cita-citamu. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas
kamu, tetapi aku khawatir kalau terhampar luas dunia ini bagimu,
sebagaimana telah terhampar untuk orang-orang yang sebelum kamu, kemudian
kamu berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, sehingga membinasakan
kamu sebagaimana telah membinasakan mereka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat bertanya,
“Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab oleh seseorang, “Dia itu
munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka Nabi saw bersabda, “Jangan
berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan LAA
ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? Dan Allah telah mengharamkan
api neraka kepada siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan
ikhlas karena Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Berlindunglah kamu
kepada Allah dari beratnya bala’, menimpanya kesukaran, keburukan takdir
dan cemoohan musuh.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Sahl bin Sa’ad r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Ali r.a.,
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang karena ajaranmu
maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak
yang merah-merah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Amr bin al-’Ash r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah
saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu pengetahuan
dari seorang hamba begitu saja, tetapi akan mencabutnya dengan matinya
orang-orang alim, hingga apabila telah habis orang-orang alim maka orang
banyak akan mengangkat orang-orang yang bodoh untuk menjadi pemimpin
mereka. Lalu jika mereka ditanya, mereka akan memberikan fatwa tidak
berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka mereka itu sesat dan menyesatkan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata kepada ‘Urwah, “Demi Allah, hai kemenakanku, kami
keluarga Nabi saw adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua
bulan, sedangkan di rumah-rumah Rasulullah saw tidak dinyalakan api.”
‘Urwah bertanya, “Apa makananmu?” ‘Aisyah menjawab, “Kurma dan air. Hanya
saja adakalanya tetangga Rasulullah saw mengirim hadiah susu ternak
mereka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Suatu hari ‘Aisyah r.a. mengeluarkan
kain dan sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil berkata,
“Rasulullah saw ketika meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain
ini.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah orang miskin
itu yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga tertolak
dari satu dua suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi orang miskin
yang sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk dibantu ialah
orang yang tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi dan yang tidak
diingat orang untuk disedekahi serta tidak suka pergi meminta-minta kepada
orang lain.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh, sekiranya
salah seorang dari kamu itu pergi mencari kayu dan dipikul di atas
pundaknya, lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik
diberi atau ditolak.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Setiap hamba Allah
melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat yang turun berdoa. Yang
satu berdoa, “Ya Allah, berilah ganti (balasan yang berlipat) kepada orang
yang suka memberi (dermawan).” Malaikat yang kedua berdoa, “Ya Allah,
berilah kepada orang yang kikir itu kehancuran dan kemusnahan pada
hartanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh seorang
menginginkan hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang diberi
kekayaan harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk
memperjuangkan kebenaran dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh seseorang
iri terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang diberi
pengertian Al Qur’an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya
siang-malam dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya
siang-malam untuk segala amal kebaikan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat
Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah,
orang-orang kaya telah memborong semua pahala, tingkat-tingkat yang tinggi
dan kesenangan yang abadi.” Nabi saw bertanya, “Mengapakah demikian?”
Mereka menjawab, “Mereka shalat sebagaimana kami, puasa sebagaimana kami,
mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah dan mereka memerdekakan
budak sedangkan kami tidak dapat memerdekakan budak.” Rasulullah saw
bersabda, “Sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar
mereka dan tidak seorangpun yang lebih utama dari kamu, kecuali yang
berbuat seperti perbuatanmu?” Mereka menjawab, “Baiklah, ya Rasulullah.”
Nabi saw bersabda, “Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR)
dan tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33 kali.” Kemudian
sesudah itu para fakir miskin itu kembali mengeluh kepada Rasulullah saw,
“Ya Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar perbuatan
kami maka mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami.” Maka Nabi saw
bersabda, “Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ash-Sha’ab bin Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah himar liar
kepada Rasulullah saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw melihat
wajahku berubah (karena merasa kecewa), beliau bersabda, “Kami tidak
menolak pemberianmu itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram
(Orang yang sedang berihram dilarang memburu dan menangkap binatang
liar).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw datang dari bepergian sedang beranda
rumah kututup dengan tabir yang bergambar patung maka ketika Rasulullah saw
melihatnya, beliau merobek-robeknya seraya berkata, “Manusia yang paling
berat siksaannya pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang
menyerupakan ciptaan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata, “Belum pernah aku melihat Rasulullah saw tertawa
sehingga terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu tersenyum.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Umar r.a. berkata, “Rasulullah saw biasa jika keluar dari jalan
asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan al-Mu’arris. Dan jika masuk
Makkah dari jalan ats-Tsaniyatul ‘Ulya dan jika keluar dari
ats-Tsaniyatus-sufla.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Mas’ud (Uqbah) bin ‘Amr al-Badri r.a. berkata: Seseorang datang kepada
Nabi saw dan berkata, “Saya terpaksa mundur dari shalat jama’ah Shubuh
karena Fulan (Imam) memanjangkan bacaannya.” Berkata Uqbah, “Maka saya
tidak pernah melihat Nabi saw marah dalam suatu nasihat sebagaimana waktu
itu.” Nabi saw bersabda, “Hai sekalian manusia, seseungguhnya diantaramu
ada orang-orang yang membenci orang lain. Maka barangsiapa diantaramu
mengimami orang banyak, hendaklah ia meringkas (bacaan suratnya) karena di
belakangnya ada orang yang sudah lanjut usia, orang yang lemah dan orang
yang mempunyai kepentingan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Ya’la (Ma’qil) bin Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Tiadalah seseorang yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyatnya
kemudian ketika mati, ia masih menipu rakyatnya melainkan pasti Allah
mengharamkan surga baginya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Seorang Muslim wajib mendengar
dan taat kepada pemerintahnya pada apa yang disetujui dan yang tidak
disetujui, kecuali jika diperintah bermaksiat. Maka apabila disuruh
bermaksiat, ia tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang sepupuku masuk
kepada Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku berkata, “Ya
Rasulullah, berilah kepada kami jabatan pada salah satu bagian yang
diberikan Allah kepadamu.” Sepupuku yang kedua juga berkata demikian, maka
Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, kami tidak mengangkat seseorang pada
suatu jabatan kepada orang yang menginginkan atau orang yang berambisi
pada jabatan itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Sa’id (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda
kepadaku, “Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut kedudukan
dalam pemerintahan karena jika engkau diserahi jabatan tanpa meminta, maka
engkau akan dibantu oleh Allah untuk melaksanakannya. Tetapi jika jabatan
itu engkau peroleh karena permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas
bahumu atau kebijaksanaanmu sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas
sesuatu perkara kemudian engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik,
maka tebuslah sumpah itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw melewati seseorang yang sedang
menasihati saudaranya karena pemalu, maka Nabi saw bersabda, “Biarkanlah
ia karena sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari Iman.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Wa’il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas’ud r.a. memberi
ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang berkata kepadanya,
“Hai Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka memberi ceramah setiap
hari.” Ibnu Mas’ud menjawab, “Tiada halangan bagiku untuk memberi ceramah
setiap hari, hanya saja aku khawatir akan menjemukan kamu. Dan aku sengaja
memberi ceramah dalam waktu yang jarang, sebagaimana Rasulullah saw pernah
memberi ceramah kepada kami, khawatir akan membuatmu jemu dari nasehat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila bersandal
salah seorang kamu, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kanan dan jika
melepas, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kiri. Hendaklah yang kanan
lebih dahulu disandali dan yang terakhir dilepaskan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Amr bin Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepadaku,
“Bacalah BISMILLAH dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari
yang dekat-dekat kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Selamanya Rasulullah saw tidak pernah mencela
makanan, maka jika beliau suka, dimakannya dan jika beliau tidak suka,
ditinggalkannya makanan itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw melarang kami dari pakaian sutera
yang halus atau tebal dan minum dari bejana emas atau perak lalu beliau
bersabda, “Itu semua untuk orang-orang kafir di dunia dan untuk kamu di
akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ummu Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum dari
bejana perak seolah-olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka
jahannam.”
(Bukhari – Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam. - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Segerakanlah
pemakaman jenazah, maka jika ia jenazah orang shaleh, berarti kamu
menyegerakan ia kepada kebaikan dan jika sebaliknya, berarti kamu telah
melepaskan kejahatan dengan segera dari bahumu (pundakmu).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri Rasulullah saw sedang berkerumun
di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah yang jalannya cepat
seperti jalannya Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw melihat kepadanya,
maka dia disambut dengan ucapan, “Selamat datang anakku,” kemudian ia
didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu dibisikkan kepadanya.
Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu dan ketika Rasulullah saw melihat
tangisnya, beliau berbisik kembali kepadanya, lalu tertawalah Fatimah.
Maka aku berkata, “Rasulullah saw mengistimewakan dengan rahasia-rahasia
atas Fatimah lebih dari istri-istrinya.” Maka menagislah aku dan ketika
Rasulullah saw telah pergi dari tempat itu, aku bertanya kepada Fatimah,
“Apa yang dikatakan Rasulullah saw tadi kepadamu?” Fatimah menjawab, “Aku
tidak akan membuka rahasia Rasulullah saw.” Kemudian setelah Rasulullah
saw meninggal, aku berkata, “Sungguh aku ingin mendapat keterangan tentang
apa yang dibisikkan oleh Rasulullah saw kepadamu itu.” Fatimah menjawab,
“Kini baiklah. Pada bisikan pertama Nabi saw memberitahukan bahwa Jibril
biasa mengulangi padanya bacaan al-Qur’an setiap tahun satu kali dan kini
dia mengulanginya sampai dua kali, ‘Aku merasa bahwa ajalku sudah dekat,
maka bertakwalah kamu kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik
orang yang mendahului kamu,’ karena itu aku menangis. Kemudian ketika
beliau melihat aku sangat sedih, beliau membisikkan kepadaku untuk kedua
kalinya, ‘Hai Fatimah, tidak puaskah engkau sebagai wanita yang utama bagi
sekalian Mu’min atau wanita yang utama dari sekalian umat ini? Maka
tertawalah aku karenanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Barangsiapa menurunkan kainnya
dibawah mata kaki karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya
dengan pandangan rahmat pada hari kiamat.” Maka Abubakar r.a. bertanya,
“Ya Rasulullah, kainku selalu turun kebawah mata kaki, kecuali jika kujaga
benar-benar.” Nabi saw bersabda, “Engkau tidak berbuat itu karena
sombong.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah tidak akan
melihat dengan pandangan rahmat pada hari kiamat kepada siapa yang memakai
(menurunkan) kainnya karena sombong.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Anas r.a berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memakai kain
sutera di dunia, maka tidak akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah
engkau memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di dunia, tidak
akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka ia akan mendapat pahala
satu qirath dan barangsiapa menghadirinya hingga dimakamkan, maka ia akan
mendapat pahala dua qirath.” Ketika ditanya, “Aapakah dua qirath itu?”
Nabi saw menjawab, “Sebesar dua bukit yang besar-besar.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka pintu salah seorang
dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari lima kali, apakah masih
ada tertinggal kotorannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak.” Nabi saw
bersabda, “Maka demikianlah shalat lima waktu, Allah akan menghapuskan
dosa-dosa dengannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku Rasulullah saw pernah berpesan
kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat
dan shalat witir sebelum tidur.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Perumpamaan petunjuk dan ilmu
yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke tanah,
maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang keras menahan air,
hingga berguna untuk minuman dan penyiraman kebun tanaman. Dan ada
sebagian tanah yang keras kering tidak dapat menahan air dan tidak pula
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah perumpamaan orang yang pandai
dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan Allah kepadaku,
lalu mengajarkannya dan perumpamaan orang yang tidak dapat menerima
petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Sa’id al-Khudri r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda, “Jika salah
seorang kamu melihat mimpi yang disukai, maka itu dari Allah dan hendaklah
diceritakannya kepada orang lain.”Dalam riwayat lain: “Jangan diberitakan
kecuali kepada orang yang engkau sukai. Dan jika mimpi yang menakutkan,
maka itu dari setan dan hendaklah ia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala dan tidak menceritakannya kepada orang lain, maka tidak akan
berbahaya baginya.
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Qatadah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Impian yang baik dari Allah
dan impian yang buruk dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi melihat
sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri tiga
kali dan membaca A’UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga kali, maka
tidak akan membahayakannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah salah seorang
kamu membangunkan temannya dari tempat duduknya, kemudian ia duduk
padanya. Tetapi hendaklah kamu memperluas (merenggangkan) untuk memberi
tempat.” Adalah Ibnu Umar dalam mempraktekkan hadits ini, jika seseorang
bangun dari majelisnya, ia tidak suka duduk pada tempat orang itu.
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang
berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan, yang berjalan
memberi salam kepada yang duduk dan rombongan yang sedikit memberi salam
kepada rombongan yang banyak.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Ibnu ‘Abbas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Jangan menyendiri seorang
lelaki dengan perempuan melainkan harus ada mahram yang menyertainya. Dan
jangan berpergian seorang perempuan melainkan bersama mahramnya.” Maka ada
seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, istriku pergi berhaji sedangkan aku
telah tercatat untuk pergi berperang.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah
engkau berhaji bersama istrimu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan
orang Mukmin yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah jeruk; baunya
harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat
membaca al-Qur’an adalah bagaikan kurma; rasanya lezat dan tidak berbau.
Dan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan bunga
yang berbau harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang
tidak membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan
rasanya pahit.”
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya umatku
pada hari kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang muka,
tangan dan kakinya dari bekas-bekas wudhu”. Maka barangsiapa ingin
memperpanjang kecermelangannya itu, hendaklah ia melakukannya.
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andaikan manusia
benar-benar mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut adzan kemudian
untuk mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi, niscaya mereka akan
berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan
mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, niscaya mereka akan
berlomba-lomba untuk mendahuluinya. Dan andaikan mereka mengetahui
keutamaan shalat shubuh dan ‘isya berjamaah, pasti mereka akan
mendatanginya,
meskipun dengan merangkak-rangkak.” - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila telah
diserukan adzan untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil
terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya suara adzan itu. Apabila
adzan telah selesai, ia pun datang kembali. Kemudian ia mengganggu hati
orang yang shalat, seraya berkata, ‘Ingatlah ini dan ingatlah itu.’
Padahal yang demikian itu tidak pernah diingatnya sebelum shalat. Sehingga
orang yang shalat itu tidak tahu lagi, sudah berapa rakaatkah shalat yang
dikerjakannya itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Shalat seseorang
dengan berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas shalatnya yang
dilakukan di rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua puluh lima kali.
Yang demikian itu karena apabila ia menyempurnakan wudhu’nya dengan maksud
untuk shalat (berjamaah), maka tiadalah ia melangkahkan kakinya selangkah
melainkan terangkat untuknya satu derajat dan dihapuskan daripadanya satu
kesalahannya. Lalu apabila ia melakukan shalat, maka senantiasalah
Malaikat mendoakan atasnya, selama ia masih tetap berada di tempat
shalatnya. (Doa Malaikat itu adalah), ‘Ya Allah, belas kasihanilah dia. Ya
Allah, rahmatilah dia.’ Dan senantiasalah salah seorang kamu dianggap
berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat (berjamaah).”
(Bukhari – Muslim) - Zaid
bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Hai sekalian manusia,
shalatlah di rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang itu
adalah di rumahnya, kecuali shalat fardhu.”
(Bukhari – Muslim) - Ibnu
Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Jadikan penghabisan (akhir)
shalatmu pada waktu malam dengan shalat witir.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bangun malam
pada bulan Ramadhan dan mengerjakan shalat malam karena iman dan
mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni semua dosanya yang telah
lalu.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andai aku tidak khawatir
akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi)
pada tiap-tiap shalat.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Lima macam dari fitrah
(kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut
kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.”
(Bukhari – Muslim) - Ibnu
Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Cukurlah kumis dan peliharalah
jenggot.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Jabir bin Samurah r.a. berkata: “Penduduk Kufah mengadukan Sa’ad bin Abi
Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a. sehingga
Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a. Begitu berat
pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau tidak bisa shalat
dengan sempurna.” Jawab Sa’ad, “Adapun aku, demi Allah, memimpin mereka
dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah saw tidak mengurangi sedikit
pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan dua
rakaat terakhir.” Berkata Umar, “Aku kira engkau memang demikian adanya,
ya Abu Ishaq.” Kemudian Umar mengirim Sa’ad ke Kufah bersama beberapa
orang untuk menanyakan langsung kepada rakyat di sana tentang dirinya.
Setiap masjid didatangi dan kepada jamaah yang ada di situ langsung ditanyakan
tentang Sa’ad. Maka mereka pun menjawab dengan jujur, terus terang dan
mereka semua memuji kebaikan Sa’ad kecuali ketika mereka masuk di masjid
bani ‘Abs, maka ketika ditanyakan tentang Sa’ad ada seorang lelaki bernama
Usamah bin Qatadah yang bergelar Abu Sa’adah menjawab, “Jika engkau
bertanya tentang Sa’ad maka ia adalah orang yang tidak suka keluar
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil.” Mendengar jawaban seperti itu, Sa’ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, “Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu ‘Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa’adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.’” Ternyata doa Sa’ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, “Orang yang telah terkena bala’ oleh doa Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.”
(Bukhari – Muslim) - Abdul
Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah
berkata, “Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya, sehingga
alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk di tepi
jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat.”
- Dari
Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk
di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau,
tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka
menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian
kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang
dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk
padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang
yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah
selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, “Sukakah aku beritahukan
kepadamu
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada seseorang yang
biasa menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia menyuruh menagih
kepada pesuruhnya, ia selalu berpesan, ‘Jika kamu mendapati orang itu
masih belum dapat membayar, maka maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan
kami kelak.’ Maka ketika ia berhadapan dengan Allah, Allah memaafkannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk
di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau,
tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka
menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian
kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang
dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk
padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang
yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah
selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, “Sukakah aku beritahukan
kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka
ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya.
Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun
malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah
pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar