Sabtu, 05 Maret 2016

MAKALAH FUNGSI DAN KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Pembentukan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan tersebut agar dalam pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah kita mengenal yang namanya kurikulum.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait.  Selain sebagai pedoman, bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.
 Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat akan tetapi juga pendidikan harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian dalam sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting, sebab di dalamnya bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimilki setiap siswa serta bagaimana mengorganisasi pengalaman itu sendiri.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.  Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia,
Dan selain itu Pembelajaran bukanlah hal yang mudah dan remeh untuk dilaksanakan harus ada konsep tertentu sebagai sarana pembelajaran dan harus mampu memberikan pengalaman yang berguna dan bermakna bagi siswa dikehidupan selanjutnya.
Pembelajaran tersebut harus membutuhkan perencanaan yang matang sebagai acuan pelaksaan kegiatan agar tujuan lebih terarah. Rencana kegiatan ini digunakan sebagai acuan pelaksaan kegiatan siswa sesuai tahap perkembangan dan usia. Tahap perkembangan yang sesuai usia siswa dapat diambil dari berbagai indicator yang ada dalam kurikulum.
Kurikulum yang ada dalam pendidikan secara umum telah mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu, program pembelajaran telah diwarnai reformasi kurikulum dalam kurun waktu 34 tahun telah melahirkan berbagai jenis dan pendekatan kurikulum. Selama kurun waktu tersebut, sudah mengalami beberapa kali perubahan dan perbaikan kurikulum.

B.       Rumusan masalah
1.      Apa pengertian kurikulum?
2.      Bagaimana fungsi kurikulum dalam pendidikan?
3.      Bagaimana kedudukan kurikulum dalam pendidikan

C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2.      Untuk mengetahui fungsi kurikulum dalam pendidikan
3.      Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam pendidikan

D.      Batas pembahasan masalah
Dalam makalah ini hanya membahas tentang pengertian kurikulum, fungsi kurikulum dalam pendidikan, dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian kurikulum
Pada mulanya istilah kurikulum dijumpai dalam dunia statistik, pada zaman Yunani kuno yang berasal dari curir yang artinya pelari dan curere artinya tempat berpacu atau tempat berlomba. Sedangkan curriculum mempunyai arti “jarak” yang harus ditempuh oleh pelari. Perkembangan selanjutnya istilah  kurikulum   pendidikan dalam dunia pendidikan dan pengajaran, sebagaimana termuat dalam Webster Dictionare tahun 1955 kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran disekolah atau diakademi / college yang harus di tempuh oleh siswa untuk mencapai suatu degree (tingkat) atau ijazah.
kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan .
sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa dibawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikulum yang formal juga kegiatan kurikulum  yang tak formal.
kurikulum formal formal meliputi :
1.      tujuan pembelajaran, umum dan spesifik
2.      bahan pelajaran yang tersusun sistematis
3.      strategi belajar mengajar serta kegiatan-kegiatannya
4.      sistem evaluasi untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai
kurikulum tak formal meliputi :
terdiri atas kegiatan-kegiatan yang juga direncanakan akan tetapi tidak berkaitan langsung dengan pelajaran akademis, yang termasuk kurikulum tak formal ini antara lainpetunjuk sandiwara, pertandingan antar kelas atau antar sekolah, perkumpulan berbagai hobi , pramuka dan lain-lain.
pengembangan kurikulum ialah prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ralph tyler 1949 ditentukan oleh 4 faktor atau asas utama yaitu
1.      falsafah bangsa, masyarakat, sekolah dan guru-guru ( aspek filosofis )
2.      harapan dan kebutuhan masyarakat , orang tua , kebudayaan masyarakat, pemerintah, agama, ekonomi ( aspek sosiologis )
3.      hakikat anak, antara lain : taraf perkembangan fisik, mental, psikologis, emosional, sosial serta cara anak belajar ( aspek psikologis )
4.      hakikat pengetahuan atau disiplin ilmu, bahan pelajaran.
pada hakikatnya ,kurikulum sebagai suatu program kegiatan terencana (program of planned aktivities) memiliki letak yang cukup luas hingga membentuk suatu pandangan yang menyeluruh.
            Kurikulum itu merupakan program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang direncanakan diprogramkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu lalu, sekarang maupun yang akan datang. Berbagai bahan tersebut direncanakan secara sistematik, artinya direncanakan dengan memerhatikan keterlibatan berbagai factor pendidikan secara harmonis. Jadi kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, dirrencanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam poses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum  dapat diartikan juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengubah masyarakat. Disamping itu banyak timbul pendapat-pendapat baru tentang hakikat perkembangan anak, yang memaksa diadakannya perubahan dalam kurikulum.
Banyak ahli kurikulum mengemukakan berbagai pengertian kurikulum yang satu dengan yang lainnya ada berbagai perbedaan dan kesamaan.
a.       William B. Ragan
Kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
b.      Robert S. Falming
Pendapat flaming sama dengan pendapat Ragan, yaitu kurikulum pada sekolah modern dapat didefinisikan seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
c.       David Praff
Kurikulum adalah seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat pelatihan.
d.      Nengky and Evars
Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan dan dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan  siswa yang paling baik.
e.       Inlow
Kurikulum adalah susunan rangkain dari hasil belajar yang disengaja. Kurikulum menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi ) dan hasil pengajaran.
f.       Saylor
Kurikulum adalah kesuluruh usaha sekolah untuk memengaruhi proses belajar mengajar baik langsung dikelas, tempat bermain, atau diluar sekolah.
g.      Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores kurikulum sebagai sejumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda agar mereka dapat berfikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.
h.      Alice Miel kurikulum meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan, pengetahuan dan sikap. Kurikulum meliputi segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang diperoleh anak disekolah, serta bukan hanya pengetahuan kecakapan, kebiasaan-kebiasaan,sikap, apresiasi, cita-cita, serta norma-norma,melainkan juga kepribadian guru.
i.         Hilda Taba mengemukakan pada hakikatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya, yakni  pernyataan tentang tujuan dan saran, perbedaan kurikulum terletak pada penekanan pada unsur tertentu.
j.        Sedangkan menurut J.G Taylor dan William H. Alexander mendifinisikan kurikulum sebagai sagala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak baik didalam atau diluar kelas, dapat dikategorikan kurikulum, apabila ada empat sisi, yaitu : 1) kurikulum sebagai tujuan, 2) kurikulum sebagai kesempatan belajar yang terencana, 3) kurrikulum sebagai mata pelajaran, dan 4) kurikulum sebagai pengalaman. Sementara caswell mendefinisikan kurikulum sebagai sejumlah atau
keseluruhan pengalaman yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sekolah.
k.      Menurut Edwar A. krug (1960) menyebutkan bahwa kurikulum adalah usaha-usaha yang mengarah pada tujuan pendidikan atau tujuan sekolah.
l.        Carter V.Good dalam dictionary of education , menyebutkan bahwa kurikulum adalah sejumlah materi pelajaran yang harus ditempuh dalam suatu mata pelajaran atau disiplin ilmu tertentu, seperti kurikulum pendidikan bahasa arab, kurikulum pendidikan bahasa inggris, atau kurikulum ilmu pendidikan sosial.
menurut pandangan tersebut, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.
   Dalam Undang-Undang sistem pendidikan Nasional tahun 1989 Bab 1 pasal 1 disebutkan bahwa “ kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar-mengajar.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, kurikulum merupakan salah satu factor dalam proses pendidikan yang berperan seperti perangkat lunak dari proses tersebut. Krikulum mempunyai peranan sentral karena menjadi arah atau titik pusat dari proses pendidikan.
Kurikulum sebenarnya bukanlah merupakan factor pendidikan yang terpisah dari dinamika dan tuntutan masyarakat. Muara kurikulum adalah masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan. Kurikulum pada intinya merupakan formula yang menjebatani siswa dari keadaan tidak mengetahui menjadi mengetahui dan dapat memberikan konstribusi secara positif terhadap perkembangan masyarakat.
dalam uraian sebelumnya pengertian tentang pengembangan kurikulum sedikit benyak yang tersinggung atau paling banyak yang tersirat dalam berbagai konsep atau teori yang telah terkemukakan namun ada baiknya kita rumuskan kembali secara lebih jelas tentang pengembangan kurikulum (curriculum developmen) adalah : The planning of learning opportunities intented to bring about certain desered in pupils and assesmen of the extent to wich these changes have taken plece ( Audrey Nicholles & S. Howard Nicholles)
rumusan ini menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa sedangkan yang dimaksud kesempatan belajar (learning opportunity) adalah hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa guru bahan peralatan dan lingkungan dimana belajar  yang diinginkan diharapkan terjadi.
Berbagai macam terminologi dalam kurikulum.
1.         Core curriculum
Core artinya inti, dalam kurikulum berarti pengalaman belajar yang harus diberikan baik yang berupa kebutuhan individu maupun kebutuhan umum.
2.         Hidden curriculum
Sesuai dengan namanya, hidden curriculum berarti bahwa kurikulum yang tersembunyi. Tersembunyi bararti tidak dapat dilihat, tetapi tidak hilang. Jadi kurikulum tersembunyi ini tidak direncanakan, tidak diprogramkan, dan tidak direncang, tatapi mempunyai pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap out put dari proses belajar mengajar.

B.     Fungsi Kurikulum Dalam pendidikan
fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) disebut sebagai standar kompetensi, kurikulum merupakan pedoman untuk mengatur kegiatan- kegiatan yang akan diselenggarakan oleh sekolah di bawah ini akan dijelaskan berbagai macam fungsi kurikulum.
fungsi kurikulum secara umum sebagai berikut :
1.    kurikulum sebagai rencana. kegiatan belajar mengajar atau rencana pembelajaran dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin dicapai.
2.    kurikulum sebagai pengaturan. pengaturan dalam kurikulum dapat diartikan sebagai pengorganisasian materi atau isi pelajaran pada arah horizontal dan vertikal , pengorganisaian pada arah horizontal berkaitan dengan lingkup dan integrasi sedamgkan pengorganisasian pada arah vertikal berkaitan dengan urutan dan kontinuitas.
3.    kurikulum sebagai cara. pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi pelajaran atau praktikum dan alat penguasaan yang ingin dicapai
4.    kurikulum sebagai pedoman. kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan tujuan yang hendak dicapai melalui penerapan kurikulum.
Selain itu, kurikulum juga berfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain, di antaranya:
1.  Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan adalah sebagai alat atau usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan meliputi:
a.       Tujuan nasional (pendidikan nasional).
b.      Tujuan institusional (lembaga/institusi).
c.       Tujuan kurikuler (bidang studi).
d.      Tujuan instruksional (penjabaran dari tujuan kurikuler).
2.    Fungsi kurikulum bagi peserta didik, Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
3.  Fungsi kurikulum bagi pendidik.
a.       Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para peserta didik
b.      Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didi dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
4. Fungsi kurikulum bagi orang tua.
a.       Agar orang tua dapat membantu usaha sekolah dalam memajukan peserta didik                          (putranya).
b.      Mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan peserta didik (putranya).
c.       Ikut berpartisipasi membimbing peserta didik (putranya).
5.    Fungsi kurikulum bagi sekolah dan tingkatan di atasnya.
a.       Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan. Dapat dilakukan bila:
1) Bila sebagian dari kurikulum sekolah tersebut   telah diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali perlu/tidaknya bagian tersebut diajarkan lagi.
2)  Bila kecakapan-kecakapan tertentu yang dibutuhkan untuk mempelajari kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya, sekolah dapat mempertimbangkan untuk memasukkan program mengenai kecakapan-kecakapan tersebut ke dalam kurikulum
b.      Penyiapan tenaga baru.
7.    Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.
a.       Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat.
b.        Ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
8.    Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor).
       Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan dalam kegunannya. Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut...
1.          Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah. 
2.          Fungsi Integrasi (the integrating function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat. 
3.          Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function) : Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani. 
4.          Fungsi Persiapan (the propaeduetic function) : Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
5.          Fungsi Pemilihan (the selective function) : Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya. 
6.          Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) : Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.
C.    Kedudukan kurikulum dalam pendidikan
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluaraga, sekolah ataupun masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, interaksi pendidikan terjadi antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik. Interaksi ini berjalan tanpa rencana tertulis.
Sedangkan pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru.
Dalam lingkungan masyarakat pun terjadi berbagai bentuk interaksi pendidikan, dari yang sangat formal yang mirip dengan pendidikan disekolah dalam bentuk kursus-kursus, sampai dengan yang kurang formal seperti ceramah, serasehan, dan pergaulan kerja. Gurunya juga bervariasi dari yang memiliki latar belakang pendidikan khusus sebagai guru, sampai dengan yang melaksanakan tugas sebagai pendidik karena pengalaman, kurikulumnya juga bervariasi. Dari yang memiliki kurikulum formal dan tertulis sampai dengan rencana pelajaran yang hanya ada pada pikiran penceramah atau moderator serasehan.
Dari hal-hal yang diuraikan itu, dapat ditarik kesimpulan berkenaan dengan pendidikan formal. Pertama, pendidikan formal memiliki rancangan pendidikan atau kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas dan rinci. Kedua, dilaksanakan secara formal, terencana, ada yang mengawasi dan menilai.  Ketiga, diberikan oleh pendidik atau guru yang memiliki ilmu dan ketrampilan khusus dalam bidang pendidikan. Keempat, interaksi pendidikan berlangsung dalam lingkungan tertentu, dengan fasilitas dan alat serta aturan-aturan permainan tertentu pula.
Pendidikan formal memiliki beberapa kelebihan dibanding dengankan dengan pendidikan informal dalam lingkungan keluarga. pertama, pendidikan formal disekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan segi-segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Kedua, pendidikan disekolah dapat memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam. Ketiga, karena memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan disekolah dilaksanakan secara berencana, sistematis, dan lebih disadari. Karena yang memiliki rancangan atau kkurikulum formal dan tertulis adalah pendidikan disekolah.
Telah diuraikan sebelumnya, bahwa adanya rancangan atau kurikulum formal dan tertulis merupakan ciri utama pendidikan disekolah. Dengan kata lain, kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan disekolah. Kalau kurikulum merupakan syarat mutlak , hal itu berarti bahwa kurikulum merupakn bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan  atau pengajaran. Dapat kita bayangkan, bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan atau pengajaran disekolah yang tidak memiliki kurikulum.
Kurikulum mengarahkan segala betuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Menurut Mauritz Johnson kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pengangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Disamping itu kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberian landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan. Dalam lingkungan sekolah pasti memiliki kurikulum. Pengajaran yang direncanakan, terstruktur. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru. Sehingga peran guru dalam pengembangan kurikulum juga sangat penting.
Berhubungan dengan itu, kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah
1.      Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
2.      Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
3.      Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.
kedudukan kurikulum dapat dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri , pendidikan sebagai sistem tentu memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan, komponen-komponen pendidikan itu antara lain adalah tujuan pendidikan, kurikulum pendidik, peserta didik, lingkungan, sarana dan pra sarana, manajemen, serta teknologi. berdasarkan komponen-komponen ini jelas bahwa kurikulum mempunyai kedudukan-kedudukan tersendiri dalam sistem pendidikan nasional .
dalam Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional , bab X tentang kurikulum pasal 36 dikemukakan bahwa :
ayat (1): pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
ayat (2): kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
ayat (3): kurikulum disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global dan persatuan nasional serta nilai-nilai kebangsaan.

                   
















BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
1.    Pengertian Kurikulum
            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa sedangkan yang dimaksud kesempatan belajar (learning opportunity) adalah hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa guru bahan peralatan dan lingkungan dimana belajar  yang diinginkan diharapkan terjadi.
2.      Fungsi Kurikulum
·         kurikulum sebagai rencana. kegiatan belajar mengajar atau rencana pembelajaran dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin dicapai.
·         kurikulum sebagai pengaturan. pengaturan dalam kurikulum dapat diartikan sebagai pengorganisasian materi atau isi pelajaran pada arah horizontal dan vertikal , pengorganisaian pada arah horizontal berkaitan dengan lingkup dan integrasi sedamgkan pengorganisasian pada arah vertikal berkaitan dengan urutan dan kontinuitas.
·         kurikulum sebagai cara. pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi pelajaran atau praktikum dan alat penguasaan yang ingin dicapai
·         kurikulum sebagai pedoman. kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan tujuan yang hendak dicapai melalui penerapan kurikulum
3.      kedudukan kurikulum dalam pendidikan
·      kurikulum sebagai rencana. kegiatan belajar mengajar atau rencana pembelajaran dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin dicapai.
·      kurikulum sebagai pengaturan. pengaturan dalam kurikulum dapat diartikan sebagai pengorganisasian materi atau isi pelajaran pada arah horizontal dan vertikal , pengorganisaian pada arah horizontal berkaitan dengan lingkup dan integrasi sedamgkan pengorganisasian pada arah vertikal berkaitan dengan urutan dan kontinuitas.
·      kurikulum sebagai cara. pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi pelajaran atau praktikum dan alat penguasaan yang ingin dicapai
·      kurikulum sebagai pedoman. kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan tujuan yang hendak dicapai melalui penerapan kurikulum
B.     SARAN
Dengan begitu pentingnya pengmbangan kurikulum sebagaimana telah tercantum dalam pengertian pengembangan kurikulum, hendaknya para pendidik (kepala sekolah, para guru) benar-benar melaksanakan peraturanna sebagai seorang pendidik agar tujuan-tujuan pendidikan diharapkan dapat tercapai secara maksimal.










DAFTAR PUSTAKA



Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI,Surabaya :Elkaf, 2005.
S.Nasution, Kurikulum dan pengajaran, Jakarta, PT.Bumi aksara, 2006,
Oemar Hamalik, dasar-dasar pengembangan kurikulum, Bandung, PT. remaja rosdakarya, 2013
Dakir, perencanaan dan pengembangan kurikulum, Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2010,
S. nasution,Asa-Asas Kurikulum,Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011.
Dakir, perencanaan dan pengembangan kurikulum.2010
Nasution,Asa-Asas Kurikulum,
Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI,
Muhammad zaini, pengembangan kurikulum,Yogyakarta : Teras, 2009
Dakir,perencanaan dan pengembangan kurikulum.Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2004,
Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI,
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung, PT. remaja rosdakarya, 2006
Dakir, perencanaan dan pengembangan kurikulum, 2010,
Muhammad zaini, pengembangan kurikulum,
Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, pengembangan kurikulum pendidikan, Bandung: PT.Refika Aditama, 2010,
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Zainal arifin, konsep dan model pengembangan kurikulum, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya 2012,








1 komentar:

Isti mengatakan...

Terimakasih kak. Materinya bagus. Cukup membantu. Kalau boleh saran baground blog nya disesuaikan dengan tulisannya ya kak. Biar lebih enak saat dibaca